Pengertian Kepribadian – Konsep, Ciri, Faktor, Para Ahli

Pengertian Kepribadian – Kepribadian mencerminkan kecenderungan psikologis seseorang dalam mengekspresikan perilaku sosial tertentu, yang melibatkan aspek-aspek seperti perasaan, pemikiran, dan sikap. Dalam setiap individu, kepribadian menjadi landasan yang membentuk cara unik mereka berinteraksi dalam konteks sosial. Setiap tindakan dan respon terhadap lingkungan sekitar tercermin dari dinamika kompleks kecenderungan psikologis yang membentuk kepribadian seseorang. Penting untuk dicatat bahwa kepribadian bukanlah sesuatu yang statis, melainkan dapat berkembang dan berubah seiring waktu berdasarkan pengalaman hidup, pembelajaran, dan pertumbuhan pribadi. Oleh karena itu, memahami kecenderungan psikologis yang mendasari kepribadian membuka pintu untuk pengembangan diri dan pemahaman yang lebih mendalam terhadap kompleksitas interaksi sosial.

Contents

Pengertian Kepribadian

Kepribadian, tidak seperti bakat kodrati, sebenarnya terbentuk melalui proses sosialisasi. Ini mencakup kecenderungan psikologis seseorang dalam menunjukkan perilaku sosial tertentu, termasuk perasaan, pemikiran, sikap, kehendak, dan tindakan.

  • Dalam konteks pengertian sehari-hari, kepribadian juga dapat diartikan sebagai ciri-ciri yang menonjol pada seseorang. Sebagai contoh, seseorang yang sangat pemalu sering disebut memiliki “kepribadian pemalu,” sedangkan individu yang bersifat supel disebut memiliki “kepribadian supel.” Begitu pula, orang yang cenderung lin-plan, penakut, dan sejenisnya sering diidentifikasi sebagai “tidak punya kepribadian.”
  • Dari perspektif psikologi, Gordon Allport menyatakan bahwa kepribadian merupakan suatu organisasi yang mencakup berbagai aspek psikis dan fisik, yang juga merupakan struktur dan proses. Menurut Allport, kepribadian dapat berubah seiring waktu. Secara khusus, ia mencatat bahwa kepribadian tumbuh dan mengalami perubahan secara teratur. Ini menekankan dinamika dan fleksibilitas kepribadian sebagai hasil dari pengalaman dan perkembangan individu.

Pengertian Kepribadian Menurut Para Ahli

Berikut adalah pengertian kepribadian yang dikemukakan oleh beberapa ahli dan dapat dijadikan acuan dalam mempelajari kepribadian:

  • Yinger
    Kepribadian adalah keseluruhan perilaku dari seorang individu dengan sistem kecenderungan tertentu yang berinteraksi dengan serangkaian instruksi.
  • M.A.W Bouwer
    Kepribadian adalah corak tingkah laku sosial yang meliputi corak kekuatan, dorongan, keinginan, opini, dan sikap-sikap seseorang.
  • Cuber
    Kepribadian adalah gabungan keseluruhan dari sifat-sifat yang tampak dan dapat dilihat oleh seseorang.
  • Theodore R. Newcombe
    Kepribadian adalah organisasi sikap-sikap yang dimiliki seseorang sebagai latar belakang terhadap perilaku.

Setiap definisi tersebut memberikan sudut pandang yang berbeda terkait dengan elemen-elemen yang membentuk kepribadian seseorang. Pemahaman yang holistik terhadap konsep ini dapat membantu dalam mendalami kompleksitas dan keragaman karakteristik individu dalam konteks sosial.

Konsep – konsep Yang Berhubungan Dengan Kepribadian

Konsep-konsep yang berhubungan erat dengan kepribadian, bahkan kadang-kadang disamakan dengan kepribadian, seperti yang dijelaskan oleh Alwisol (2005: 8-9), meliputi:

  • Character (Karakter)
    Karakter adalah penggambaran tingkah laku dengan menonjolkan nilai, baik secara eksplisit maupun implisit. Hal ini mencerminkan penilaian terhadap kebaikan, keburukan, benar, atau salah yang tercermin dalam perilaku seseorang.
  • Temperament (Temperamen)
    Temperamen merujuk pada kepribadian yang erat kaitannya dengan determinan biologis atau fisiologis. Faktor-faktor ini dapat memberikan sumbangan signifikan terhadap pola-pola tingkah laku seseorang.
  • Traits (Sifat-sifat)
    Sifat-sifat mencakup respon yang senada atau sama terhadap sekelompok stimuli yang mirip dan berlangsung dalam kurun waktu relatif lama. Sifat-sifat ini menjadi ciri khas yang membedakan individu satu dengan yang lain.
  • Type Attribute (Ciri)
    Ciri mirip dengan sifat, namun berfokus pada kelompok stimuli yang lebih terbatas. Ciri-ciri ini membantu mengidentifikasi karakteristik khusus yang dimiliki oleh individu.
  • Habit (Kebiasaan)
    Kebiasaan merupakan respon yang sama dan cenderung berulang terhadap stimulus yang sama. Kebiasaan dapat memberikan wawasan tentang bagaimana seseorang menyesuaikan diri dengan lingkungan dan mengatasi tuntutan sehari-hari.

Konsep-konsep ini bersama-sama membentuk landasan untuk memahami kompleksitas dan variasi dalam kepribadian manusia, mencakup aspek-aspek moral, biologis, responsif terhadap stimuli, ciri khas, dan pola kebiasaan.

Ciri Kepribadian

Para ahli tampaknya memiliki beragam pandangan dalam merumuskan kepribadian. Dalam penelitian kepustakaan yang dilakukan oleh Gordon W. Allport (Calvin S. Hall dan Gardner Lindzey, 2005), ditemukan sekitar 50 definisi berbeda terkait kepribadian. Namun, dari studi yang dilakukan, Allport berhasil menyusun satu rumusan yang lebih komprehensif.

Menurut pendapatnya, kepribadian adalah organisasi yang dinamis pada diri setiap individu sebagai suatu sistem psiko-fisik yang menentukan cara unik dalam menyesuaikan diri dengan lingkungan. Poin kunci dalam pengertian kepribadian menurut Allport adalah penyesuaian diri. Ini menekankan bahwa kepribadian tidak hanya mencakup aspek-aspek psikologis, tetapi juga terlibat dalam proses adaptasi terhadap situasi dan kondisi sekitar.

Dengan demikian, konsep kepribadian menurut Allport mencerminkan kompleksitas individu sebagai suatu kesatuan yang dinamis, melibatkan interaksi antara aspek psikologis dan fisik, yang pada akhirnya membentuk cara unik seseorang berinteraksi dengan dunia di sekitarnya.

Pengertian Kepribadian

Kepribadian yang sehat

Seseorang yang memiliki kesehatan mental yang baik memiliki beberapa karakteristik, antara lain:

  • Kemampuan Penilaian Diri yang Realistis
    Individu ini mampu menilai dirinya dengan cara yang realistis, baik dalam hal fisik, pengetahuan, keterampilan, dan aspek lainnya. Mereka dapat mengakui kelebihan dan kekurangan secara objektif.
  • Pandangan Realistis terhadap Situasi
    Kemampuan untuk menilai situasi dengan cara yang realistis adalah ciri khasnya. Mereka tidak mengharapkan kehidupan sempurna dan mampu menghadapi berbagai kondisi dengan sikap yang wajar.
  • Penilaian Prestasi yang Realistis
    Individu ini mampu menilai prestasi yang diperoleh secara realistis. Mereka tidak menjadi sombong atau angkuh meskipun meraih prestasi tinggi, dan mereka merespons kesuksesan dengan sikap rasional.
  • Penerimaan Tanggung Jawab
    Memiliki keyakinan terhadap kemampuannya untuk mengatasi masalah dalam kehidupan, individu ini dapat menerima tanggung jawab. Mereka tidak menghindari atau menyalahkan orang lain atas situasi yang dihadapi.
  • Kemandirian
    Sifat mandiri tercermin dalam cara berpikir, bertindak, dan mengambil keputusan. Individu ini mampu mengarahkan dan mengembangkan diri, serta dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan sekitarnya.

Semua karakteristik ini bersama-sama menciptakan kesehatan mental yang kokoh, memungkinkan individu untuk berkembang dan menghadapi tantangan kehidupan dengan cara yang seimbang dan realistis.

Kepribadian yang tidak sehat

Beberapa perilaku atau ciri kepribadian yang mungkin mencerminkan adanya tantangan atau ketidakseimbangan emosional termasuk:

  • Mudah Marah (Tersinggung)
    Kesulitan dalam mengendalikan emosi, terutama rasa marah, dan sering merasa tersinggung oleh hal-hal kecil.
  • Menunjukkan Kekhawatiran dan Kecemasan
    Melampiaskan kekhawatiran dan kecemasan secara berlebihan, mungkin tanpa alasan yang jelas.
  • Sering Merasa Tertekan (Stress atau Depresi)
    Menunjukkan tanda-tanda stres atau depresi secara kronis, seperti perubahan mood yang drastis atau ketidakmampuan untuk menikmati aktivitas yang biasanya menyenangkan.
  • Bersikap Kejam atau Senang Mengganggu Orang Lain (Termasuk Binatang)
    Perilaku merusak terhadap orang lain atau binatang, menunjukkan kurangnya empati atau rasa kasih sayang.
  • Ketidakmampuan untuk Menghindar dari Perilaku Menyimpang
    Kesulitan untuk mengendalikan perilaku menyimpang, bahkan setelah diberikan peringatan atau hukuman.
  • Kebiasaan Berbohong
    Cenderung untuk berbohong atau menyembunyikan kenyataan, terkadang tanpa alasan yang jelas.
  • Hiperaktif
    Tingkat aktivitas yang tinggi yang mungkin sulit dikendalikan, terutama pada anak-anak.
  • Bersikap Memusuhi terhadap Otoritas
    Sikap resisten atau bahkan memusuhi terhadap bentuk-bentuk otoritas atau aturan yang berlaku.
  • Senang Mengkritik/Mencemooh Orang Lain
    Tendensi untuk mengejek atau mencemooh orang lain, mungkin sebagai cara untuk meningkatkan perasaan superioritas.

Penting untuk dicatat bahwa perilaku ini dapat menjadi tanda-tanda masalah kesehatan mental atau emosional yang memerlukan perhatian dan dukungan. Jika seseorang mengalami gejala-gejala tersebut, konsultasi dengan profesional kesehatan mental dapat membantu dalam evaluasi dan penanganan yang tepat.

Posted in ips