Pengertian Hujan – Proses, Siklus, Manfaat, Alat, Jenis

Pengertian Hujan – Hujan merupakan salah satu bentuk dari peristiwa presipitasi, di mana cairan dari atmosfer jatuh ke permukaan bumi. Dalam kasus hujan, cairan tersebut berwujud air.

Contents

Pengertian Hujan

Pengertian Hujan merupakan salah satu bentuk dari peristiwa presipitasi, di mana cairan dari atmosfer jatuh ke permukaan bumi. Dalam kasus hujan, cairan tersebut berwujud air. Proses terjadinya hujan melibatkan kondensasi uap air di atmosfer menjadi butiran air yang cukup berat untuk jatuh dan biasanya mencapai daratan.

Ada dua proses yang mungkin terjadi bersamaan yang memicu udara semakin jenuh menjelang hujan, yaitu pendinginan udara atau penambahan uap air ke udara. Butiran hujan memiliki ukuran yang bervariasi, mulai dari butiran besar hingga butiran kecil.

Selama proses jatuhnya hujan, air tersebut menyerap gas-gas atmosfer seperti oksigen, nitrogen, dan karbon dioksida, bersama dengan sejumlah asam nitrat, asam belerang, garam, mikroorganisme, dan debu. Proses mekanis dari hujan yang turun dengan deras dapat mengikis dan menggores tanah, membentuk selokan dan mengangkut tanah hingga terbentuk sungai.

Tanah yang tertutup oleh pepohonan dan semak belukar memiliki perlindungan dari hujan yang deras, yang membuatnya tidak mudah terbawa. Namun, jika tanah tidak dilindungi oleh vegetasi, terutama akibat penggundulan hutan seperti yang terjadi di Siria, Turki, Afrika, dan Spanyol, tanah menjadi rentan terhadap erosi oleh air hujan.

Jenis-Jenis Hujan

Berikut Ini Merupakan Jenis-Jenis Hujan.

1. Berdasarkan Proses Terjadinya

  • Hujan siklonal terjadi ketika udara panas naik dan terjadi angin berputar.
  • Hujan Senithal, dikenal sebagai jenis hujan yang sering terjadi di daerah sekitar ekuator, disebabkan oleh percampuran Angin Pasat Timur Laut dengan Angin Pasat Tenggara. Akibatnya, terbentuk gumpalan awan di sekitar ekuator yang jenuh dan menyebabkan hujan.
  • Hujan Orografis merupakan jenis hujan yang disebabkan oleh perjalanan angin horizontal yang mengandung uap air, kemudian naik menuju pegunungan. Di sana, suhu udara yang dingin menyebabkan kondensasi, dan akhirnya terjadi hujan di sekitar pegunungan.
  • Hujan Frontal terjadi saat massa udara dingin bertemu dengan massa udara panas, membentuk bidang front. Akibat perbedaan berat, massa udara dingin berada di bawah dan menyebabkan terjadinya hujan lebat di sekitar front tersebut.
  • Hujan Muson atau Hujan Musiman adalah jenis hujan yang dipicu oleh Angin Musim (Angin Muson), yang terjadi akibat pergerakan semu tahunan Matahari antara Garis Balik Utara dan Selatan. Di Indonesia, hujan muson biasanya terjadi dari bulan Oktober hingga April, sementara di kawasan Asia Timur, hujan muson berlangsung dari bulan Mei hingga Agustus. Siklus ini mengatur musim penghujan dan kemarau di wilayah tersebut.

2.Berdasarkan Ukuran Butirannya

  • Hujan Gerimis adalah jenis hujan yang ditandai dengan diameter butiran airnya kurang dari 0,5 mm.
  • Hujan Salju terdiri dari kristal-kristal es dengan suhu di bawah 0 derajat Celcius.
  • Hujan Batu Es merupakan jenis hujan di mana curahan batu es turun dari awan dalam kondisi cuaca panas, meskipun suhunya berada di bawah 0 derajat Celcius.
  • Hujan Deras adalah jenis hujan yang ditandai dengan curahan air yang turun dari awan dengan suhu di atas 0 derajat Celcius, dengan diameter butiran air sekitar 7 mm.

3.Berdasarkan Besar Curah Hujan (Definisi BMKG)

  • Hujan Sedang adalah jenis hujan yang ditandai dengan curahan air berdiameter antara 20 hingga 50 mm per hari.
  • Hujan Lebat terjadi ketika curahan air mencapai diameter antara 50 hingga 100 mm per hari.
  • Hujan Sangat Lebat merupakan jenis hujan yang ditandai dengan curahan air berdiameter di atas 100 mm per hari.

Proses Terjadinya Hujan

Sinar matahari yang menyinari bumi menghasilkan energi yang menyebabkan penguapan di lautan, samudra, danau, sungai, serta sumber air lainnya, menghasilkan uap air. Ketika uap air naik ke ketinggian tertentu, terjadi kondensasi karena suhu uap air lebih rendah dari titik embunnya. Hal ini menyebabkan pembentukan awan. Selanjutnya, angin yang disebabkan oleh perbedaan tekanan udara membawa butir-butir air yang kemudian menggabung dan membesar karena turbulensi udara. Butir-butir air ini akhirnya jatuh ke permukaan bumi karena gaya gravitasi. Ketika mencapai permukaan, sebagian butir air menguap kembali ke atmosfer yang lebih hangat di bawahnya, sementara sebagian lainnya jatuh ke bumi sebagai hujan. Ini adalah proses umum terjadinya hujan.

Siklus Air Hujan

Menurut Mulyo (2004), siklus air dapat dibagi menjadi tiga jenis:

  • Siklus pendek: Dimulai dengan penguapan air dari laut, kemudian terjadi konveksi di atmosfer yang mengarah pada kondensasi dan pembentukan awan di atas lautan. Selanjutnya, terjadi hujan kembali ke lautan.
  • Siklus sedang: Awalnya, terjadi penguapan air dari laut, diikuti oleh konveksi dan kondensasi. Air hujan yang terbentuk kemudian terbawa oleh angin dan mengalir kembali ke laut.
  • Siklus panjang: Dimulai dengan penguapan air laut, yang kemudian mengalami konveksi dan turun sebagai hujan. Air hujan ini menyebabkan terjadinya aliran permukaan dan aliran bawah tanah. Selanjutnya, baik aliran permukaan maupun aliran bawah tanah mengalir kembali ke laut.

Manfaat Hujan

Hujan memiliki banyak manfaat dalam kehidupan kita. Berikut adalah beberapa manfaat hujan yang penting:

  • Menenangkan Pikiran: Suara hujan sering kali memberikan efek menenangkan dan dapat mengurangi stres.
  • Memenuhi Kebutuhan Air: Hujan adalah sumber air utama untuk minum, memasak, mandi, dan kegiatan sehari-hari lainnya.
  • Menghasilkan Energi Terbarukan: Hujan mendukung pengembangan energi terbarukan seperti pembangkit listrik tenaga air (PLTA).
  • Menjaga Keseimbangan Ekosistem: Air hujan mengisi kembali sumber air seperti sungai dan danau, yang penting bagi kehidupan hewan dan tumbuhan.
  • Menjaga Pertanian: Banyak lahan pertanian yang mengandalkan air hujan untuk irigasi, yang membantu proses penanaman dan menjaga kesuburan tanah.
  • Membersihkan Lingkungan: Hujan membantu membersihkan polusi udara dan polusi yang menempel di jalanan, gedung, dan tanaman.

Manfaat-manfaat ini menunjukkan betapa pentingnya hujan bagi keberlangsungan hidup dan kesehatan lingkungan kita.

Alat Pengukur Curah Hujan

Alat pengukur curah hujan mencakup beberapa jenis, di antaranya:

Ombrometer

Ombrometer berbentuk seperti tabung dengan corong di bagian atasnya untuk menampung air hujan. Curah hujan diukur dengan mencatat volume air yang terkumpul di dalam tabung setiap hari (Novita, 2011).

Radar Cuaca

Radar cuaca digunakan untuk menghitung dan mengukur curah hujan di wilayah yang luas. Selain itu, radar cuaca juga dapat memperkirakan badai yang mungkin terjadi bersamaan dengan hujan (Novita, 2011).

Penakar Hujan Obs (Observatorium) dan Gelas Ukur

Alat ini digunakan oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) untuk mengukur curah hujan. Air hujan yang terkumpul di penakar hujan obs akan diukur menggunakan gelas ukur pada pukul 07.00 pagi setiap harinya oleh petugas BMKG.

Mungkin cukup sekian penjelasan dai pendidik.co.id mengenai Pengertian Hujan – Proses, Siklus, Manfaat, Alat, Jenis semoga bermanfaat terima kasih.

Posted in IPA