√ Pengertian Kulit, Fungsi, Komponen, Lapisan, Bagian & Gangguan Kulit

Pengertian Kulit, Fungsi, Komponen, Lapisan, Bagian & Gangguan Kulit – Kulit merupakan bagian terluar dari tubuh manusia yang memiliki banyak fungsi. Nah pada kesempatan kali ini Pendidik akan memberikan penjelasan mengenai kulit, yang mencakup pengertian, fungsi, komponen, lapisan, bagian, dan gangguan gangguan yang terjadi pada kulit. Untuk itu langsung saja kita simak penjelasannya sebagai berikut:

Contents

Pengertian Kulit, Fungsi, Komponen, Lapisan, Bagian & Gangguan Kulit

Berikut ini merupakan penjelasan dari kulit.

Pengertian Kulit

Kulit merupakan salah satu organ tubuh yang berupa lapisan maupun jaringan yang berada paling luar yang membungkus serta melindungi tubuh manusia dan bersifat elastis. Kulit manusia ini terdiri dari dua lapisan yakni epidermis ( kulit ari) dan dermis (kulit jangat). Dan pada permukaan luar kulit terdapat pori – pori yang berfungsi sebagai tempat keluarnya keringat. Adapun rata – rata tebal kulit manusia adalah 1 sampai 2 cm, dimana kulit yang paling tebal berada pada telapak kaki dan telapak tangan yakni sekitar 6 mm, sedangkan yang paling tipis berada pada kulit kelamin sekitar 0,5 mm.

Kulit juga berkembang sesuai dengan usia, seperti contoh jika usia muda maka belum matang serta fungsinya belum berkembang sepenuhnya (respon terhadap panas, dehidrasi, rangsangan imunologis misalnya infeksi). Sedangkan pada usia lanjut akan mengalami kemunduran baik dalam segi anatomis maupun faali (respon terhadap suhu, trauma, bahan kimia).

Fungsi Kulit

Kulit memiliki banyak fungsi diantaranya adalah sebagai berikut:

1. Sebagai Indera Peraba

Pada kulit terdapat ujung saraf yang jika mendapatkan rangsangan maka kita dapat merasakannya. Seperti contoh rangsangan panas, dingin, nyeri, sentuhan dan lain sebagainya.

2. Sebagai Pelindung Tubuh

Kulit merupakan bagian tubuh terluar yang berfungsi sebagai pelindung tubuh dari berbagai ancaman seperti mikrooraganisme yang berbahaya, sinar matahari, mengurangi kerusakan akibat cedera, terbentur dan melindungi organisme tubuh dari kontak langsung dengan zat kimia.

3. Sebagai Organ Pengatur Suhu Tubuh

Kulit akan selalu menjaga agar suhu tubuh tetap terjaga dan tidak dipengaruhi oleh suhu lingkungan meskipun terjadi perubahan pada suhu lingkungan. Kulit akan menyadari apabila ada perubahan pada suhu tubuh karena suhu darah yang mengalir melalui medulla oblongata.

Proses pengatur tubuh dilakukan dengan menyeimbangkan antara pengeluaran dan pemasukan panas tubuh oleh kulit. Normalnya suhu tubuh manusia adalah 36,6 – 37,2 derajat celcius, sedangkan suhu kulit lebih rendah sedikit dari suhu tubuh.

4. Sebagai Alat Ekskresi

Kulit juga berfungsi sebagai alat ekskresi yakni mengeluarkan zat – zat yang tidak berguna lagi seperti keringat sebagai sisa metabolisme dalam tubuh, seperti NaCl, urea, asam, urat dan ammonia. Keringat tersebut dikeluarkan lewat pori – pori kulit.

5. Sebagai Tempat Penyimpanan

Kulit berfungsi sebagai tempat penyimpanan dimana jaringan dibawahnya bekerja sebagai tempat penyimpanan air dan jaringan adipose dibawah kulit adalah tempat penyimpanan lemak utama dalam tubuh. Lemak akan disimpan dalam bentuk tetes dan akan dipergunakan apabila dibutuhkan seperti contoh apabila dibutuhkan energi yang lebih maka lemak akan dijadikan sebagai energi.

6. Sebagai Pembentukan Pigmen

Melanosit atau sel pembentuk pigmen yang berada di lapisan basal dan sel ini berasal dari rigi saraf. Dan jumlah melanosit serta besarnya butiran pigmen (melanosomes) akan menentukan warna kulit ras maupun individu.

Komponen dan Struktur Kulit

Adapun struktur kulit terdiri dari beberapa lapisan diantaranya adalah sebagai berikut:

1. Epidermis (Lapisan Luar)

Epidermis terdiri dari epitel gepeng atau squamosa berlapis dengan beberapa lapisan yang terlihat jelas tampak yakni selapis lapisan tanduk dan selapis lagi zona germinalis dengan sel utama yang disebut keratinosit. Keratinosit dapat menghasilkan keratin serta sitokin sebagai respon terhadap luka. Sehingga lapisan ini tidak mengandung pembuluh darah maupun pembuluh limfe. Adapun epidermis terdiri dari beberapa lapisan, diantaranya adalah sebagai berikut:

a. Lapisan Basal (Stratum Basale)

Lapisan basal merupakan lapisan epidermis yang paling dalam dan berbatas dengan dermis, dimana dalam lapisan basal tersebut terdapat melanosit yakni sel dendritik yang membentuk melanin. Dimana melanin tersebut berfungsi untuk melindungi kulit terhadap sinar matahari.

b. Lapisan Malpighi (Stratum spinosum)

Lapisan malpighi merupakan lapisan epidermis yang paling tebal dan kuat. Lapisan ini terdiri dari beberapa lapisan sel yang berbentuk polygonal yang besarnya berbeda-beda akibat adanya mitosis dan apabila sel ini makin dekat ke permukaan, maka akan makin gepeng bentuknya.Dan pada lapisan ini banyak mengandung glikogen.

c. Lapisan Granular (Stratum granulosum)

Lpaisan granular yakni lapisan yang terdiri dari 2 atau 3 lapis sel gepeng, yang berisi butir-butir (granul) keratohialin yang basofilik, lapisan ini tampak jelas di telapak tangan dan kaki.

d. Lapisan Tanduk (Stratum korneum)

Lapisan tanduk merupakan lapisan terluar yang terdiri dari beberapa lapis sel – sel gepeng yang mati, tidak berinti, serta protoplasmanya telah berubah menjadi keratin. Pada permukaan lapisan ini sel-sel mati terus menerus akan mengelupas tanpa terlihat.

e. Lapisan Lusidum (Stratum lusidum)

Lapisan lusidium merupakan lapisan yang terletak dibawah lapisan korneum yang terdiri dari sel – sel gepeng tanpa inti dengan protoplasma yang berubah menjadi protein yang disebut eleidin.

2. Dermis

Lapisan dermis merupakan lapisan yang terletak dibawah lapisan epidermis dan memiliki ketebalan yang lebih dibandingkan lapisan epidermis. Lapisan ini terdiri dari lapisan elastic dan fibrosa padat dengan elemen-elemen selular dan folikel rambut. Dan pada permukaan dermis tersusun papil – papil kecil yang berisi ranting – ranting pembuluh darah kapiler dan ujung akhir saraf sensoris terdapat ujung peraba yang terletak dalam dermis. Lapisan ini terdiri dari 5 lapisan yakni pembuluh darah, kelenjar minyak, kantung rambut, ujung – ujung saraf indra, dan kelenjar keringat. Berikut penjelasannya:

a. Pembuluh Darah

Yakni pembuluh dara kapiler yang berfungsi untuk pemberi nutrisi dan juga oksigen kepada sel – sel kulit dan rambut agar tidak mati dan juga rusak. Fungsi dari pembuluh darah ini adalah untuk menjaga panas tubuh karena adanya oksigen di dalam pembuluh darah.

b. Ujung Saraf Indera

Yakni terdiri dari Pertama, ujung saraf peraba yang dapat merasakan kasar atau halusnya sesuatu, dan pada ujung saraf peraba ini tidak tersebar merata ke seluruh lapisan dermis, seperti contoh ujung – ujung jari lebih banyak memiliki ujung saraf peraba. Kedua, ujung saraf perasa yang dapat merasakan rangsangan berupa sentuhan, tekanan, nyeri, dingin dan juga panas.

c. Kelenjar Keringat

Berfungsi sebagai sistem ekskresi keringat yang terdiri dari air dan mineral lain.

d. Katung Rambut

Berisi akar dan batang rambut, rambut tumbuh karena memperoleh suplai nutrisi dari pembuluh kapiler ke akar rambut. Dekat dengan akar rambut terdapat otot – otot yang dapat menegangkan rambut pada saat berkontraksi dan pada ujung akar rambut terdapat saraf perasa, sehingga akan timbul nyeri ketika rambut dicabut.

e. Kelenjar Minyak

Kelenjar yang terletak di sekitar batang rambut dan berfungsi sebagai penghasil minyak untuk menjaga rambut agar tetap sehat dan supaya rambut tidak keriting.

3. Hipodermis ( Jaringan ikat Bawah Kulit)

Hipodermis atau jaringan ikat bawah kulit merupakan jaringan ikat yang terletak di bawah lapisan dermis, tetapi batas pemisah antara bagian hipodermis dengan bagian dermis ini tidak jelas. Lapisan ini berfungsi sebagai tempat penyimpanan lemak dalam tubuh, sehingga biasa disebut juga dengan Lapisan Lemak Bawah Tubuh. Lemak tersebut berfungsi untuk melindungi dari benturan benda keras, dan penjaga suhu tubuh karena lemak dapat menyimpan panas, dan sebagai sumber energi cadangan.

Gangguan atau Kelainan Pada Kulit

Pada umumnya, gangguan pada kulit sering terjadi karena mikroorganisme yang menimbulkan infeksi seperti pada impetigo yang disebabkan oleh virus seperti kutu air, kurap dan lain sebagainya.

1. Makula

Makula merupakan adanya perubahan warna kulit yang tegas tanpa adanya benjolan atau cekungan yang pada umumnya terjadi pada ekstrimitas superior dan inferior.

2. Urtikaria

Urtikaria ini dapat timbu karena sentuhan dengan sesuatu yang merangsang seperti contoh bahan kimia atau kosmetik, sengatan tawon, atau karena pengaruh makanan yang dikonsumsi dapat menimbulkan alergi.

3. Papula

Papula merupakan suatu gangguan yang berbentuk benjolan yang dapat diraba dari kulit, diameternya sangat bervariasi namun pada umumnya sekitar 1-5 mm. Bentuknya bisa tajam, bulat bahkan datar. Papula pada umumnya terbentuk dari proliferasi sel atau eksudasi cairan ke dalam kulit.

4. Nodula

Nodula hampir sama dengan papula, hanya saja pada nodula ini berakar lebih dalam dan ukurannya lebih besar, dan biasanya muncul pada epidermis, dermis dan subktan.

5. Asbes

Asbes adalah gangguan pada kulit yang terjadi karena adanya reaksi perlindungan jaringan untuk mencegah penyebaran atau perluasan infeksi ke bagian tubuh yang lain. Seperti kumpulan nanah (netrofil yang telah mati) kemudian terakumulasi di sebuah kavitas jaringan karena adanya proses infeksi (oleh bakteri maupun parasit) ataupun karena adanya benda asing seperti luka peluru atau jarum suntik dan lain sebagainya.

6. Kista

Kista adalah suatu benjolan yang tertutup yang terletak di bawah kulit dan mengandung kulit mati, ekskresi kulit dan lain sebagainya.

7. Urtika

Urtika merupakan erupsi pada kulit yang memiliki batasan yang jelas dan menimbulkan bentol serta berwarna merah, dan berubah warna menjadi putih apabila ditekan, serta menimbulkan gatal. Biasanya urtika ini dapat berlangsung secara berulang, kronik atau akut.

Pengertian Kulit, Fungsi, Komponen, Lapisan, Bagian & Gangguan Kulit
Pengertian Kulit, Fungsi, Komponen, Lapisan, Bagian & Gangguan Kulit

8. Plak

Yakni hampir mirip dengan sejenis papula dengan permukaan datar dan diameter > 1 cm. Plak tumbuh karena perluasan papula, namun dapat juga terjadi karena gabungan dari beberapa papula.

Nah itulah tadi penjelasan mengenai Pengertian Kulit, Fungsi, Komponen, Lapisan, Bagian & Gangguan Kulit. Semoga dapat bermanfaat dan menambah wawasan. Terimakasih 🙂