Perbedaan Ideologi – Jenis, Makna, Sifat, Terbuka, Tertutup

Perbedaan Ideologi – Ideologi berasal dari bahasa Yunani, yaitu dari kata “Edios” yang berarti cita-cita, dan “Logos” yang berarti pengetahuan atau ilmu dan pemahaman.

Contents

Pengertian Ideologi

Ideologi berasal dari bahasa Yunani, yaitu “Edios” yang berarti cita-cita, dan “Logos” yang berarti pengetahuan atau ilmu dan pemahaman. Dalam pengertian yang sempit atau sederhana, ideologi diartikan sebagai gagasan yang menyeluruh tentang makna hidup dan nilai-nilai yang mengatur secara mutlak bagaimana manusia seharusnya hidup dan bertindak. Di sisi lain, dalam arti yang lebih luas, ideologi digunakan untuk merujuk kepada segala cita-cita, nilai-nilai dasar, dan keyakinan-keyakinan yang dianggap sebagai pedoman normatif yang tinggi.

Pengertian Ideologi Menurut Para Ahli

Berikut ini adalah definisi ideologi menurut beberapa ahli:

  • W. White: “Soal cita-cita politik atau doktrin atau ajaran suatu lapisan masyarakat atau sekelompok manusia yang dapat dibeda-bedakan.”
  • Harold H. Titus: “Suatu istilah yang digunakan untuk sekelompok cita-cita mengenai berbagai macam masalah politik dan ekonomi filsafat sosial yang sering dilaksanakan bagi suatu rencana yang sistematis tentang cita-cita yang dijalankan oleh kelompok atau lapisan masyarakat.”

Jenis – jenis Ideologi

Terdapat banyak sifat atau tipe ideologi, secara umum, jenis-jenis ideologi ini dapat dibagi menjadi empat (BP-7, 1991:384), yaitu:

  • Ideologi Konservatif: Ideologi ini bertujuan memelihara keadaan yang ada (status quo), setidaknya secara umum, meskipun membuka peluang untuk perbaikan dalam hal teknis.
  • Kontra Ideologi: Jenis ideologi ini melegitimasi penyimpangan yang terdapat dalam masyarakat sebagai sesuatu yang sesuai dan dianggap baik. Tipe ideologi ini selalu bersikap berseberangan dengan ideologi yang sudah mapan.
  • Ideologi Reformis: Ini merupakan tipe ideologi yang berkeinginan untuk merubah keadaan. Ideologi ini menginginkan perubahan yang dilakukan secara perlahan dan bertahap.
  • Ideologi Revolusioner: Ideologi ini bertujuan untuk mengubah seluruh sistem nilai dalam masyarakat secara dramatis.

Sifat ideologi kadang-kala mengalami perubahan dalam perjalanan yang panjang. Sebagai contoh, ideologi Komunis pada tahap awal penguasaannya sering bersifat revolusioner, namun cenderung berubah menjadi konservatif setelah berhasil memegang kekuasaan. Perjalanan ideologi Pancasila juga mencerminkan sifat yang pernah bersifat reformis dan revolusioner pada beberapa tahap perkembangannya.

Makna Ideologi Bagi Negara

Pancasila, sebagai ideologi nasional, mengandung nilai-nilai budaya bangsa Indonesia, mencakup cara berfikir dan cara kerja perjuangan. Pemahaman terhadap Pancasila perlu dilihat dalam konteks sejarah perjuangan bangsa Indonesia. Sebagai dasar Negara, Pancasila perlu dipahami dengan merujuk pada latar belakang konstitusi proklamasi atau hukum dasar kehidupan berbangsa, bernegara, dan bermasyarakat, termasuk pembukaan, batang tubuh, serta penjelasan UUD 1945.

Pancasila bersifat integralistik, yakni suatu pandangan tentang hakikat Negara yang didasari oleh konsep kehidupan bernegara. Menurut Supomo, Pancasila yang melandasi kehidupan bernegara di dalam kerangka Negara integralistik memiliki peran penting dalam membedakan dengan paham-paham yang digunakan oleh pemikir-pemikir kenegaraan lain.

Sifat integralistik Pancasila tercermin melalui:

  • Semangat kekeluargaan dalam kebersamaan.
  • Semangat kerja sama (gotong royong).
  • Pemeliharaan persatuan dan kesatuan.
  • Pengutamaan musyawarah untuk mufakat.

Sifat-Sifat Ideologi

Kebenaran pola pikir seperti yang diuraikan di atas sesuai dengan sifat ideologi yang memiliki tiga dimensi penting, sebagaimana dipaparkan oleh BP-7 Pusat (1993). Dimensi-dimensi tersebut adalah sebagai berikut:

  • Dimensi Realitas
    Nilai-nilai yang terkandung dalam ideologi bersumber dari nilai-nilai kehidupan yang nyata, berasal dari masyarakat. Nilai-nilai ini tertanam dan berakar di dalam masyarakat, terutama pada saat ideologi tersebut muncul. Ini membuat individu benar-benar merasakan dan menghayati bahwa nilai-nilai dasar itu adalah milik mereka bersama.
  • Dimensi Idealisme
    Ideologi mengandung cita-cita yang ingin dicapai dalam berbagai aspek kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Cita-cita tersebut berisi harapan yang masuk akal, bukan sekadar khayalan yang tidak mungkin direalisasikan. Oleh karena itu, dalam ideologi yang kokoh, biasanya terdapat keterkaitan yang erat antara dimensi realita dan dimensi idealisme yang terkandung di dalamnya.
  • Dimensi Fleksibilitas
    Melalui pemikiran tentang dirinya sendiri, ideologi dapat memperluas, memelihara, dan memperkuat relevansinya dari waktu ke waktu. Dari sini dapat disimpulkan bahwa suatu ideologi yang terbuka, demokratis, memiliki apa yang mungkin dapat disebut sebagai dinamika internal yang merangsang para penganutnya untuk mengembangkan pemikiran-pemikiran baru tentang ideologi tersebut tanpa rasa khawatir atau kehilangan hakikat dirinya. Melalui ini, kita yakin bahwa relevansi ideologi dapat dipertahankan.

Ideologi kita akan semakin kuat, jati dirinya akan semakin mantap dan berkembang. Seiring dengan hal tersebut, kita meyakini bahwa Pancasila memiliki dimensi ketiga, yaitu dimensi fleksibilitas atau dimensi pengembangan, yang juga diperlukan oleh suatu ideologi untuk menjaga dan memperkuat relevansinya dari masa ke masa (Alfian, 1991:195).

Perbedaan Ideologi

Ideologi Terbuka dan Ideologi Tertutup

Ideologi terbuka dan ideologi tertutup adalah klasifikasi dari ideologi yang telah kita bahas dalam postingan sebelumnya. Jika Anda masih belum memahami apa itu ideologi, silakan klik link ini. Perbedaan yang akan dibahas dalam postingan ini adalah mengenai ciri-ciri yang saling bertolak belakang. Langsung saja ya.

Ideologi diartikan sebagai suatu kumpulan konsep bersistem yang dijadikan asas, pendapat, atau kejadian yang memberikan suatu arah atau tujuan untuk kelangsungan hidup. Dalam Perbedaan Ideologi tersebut terbagi menjadi dua, yaitu:

  • Ideologi Terbuka
  • Ideologi Tertutup

Perbedaan antara ideologi terbuka dan ideologi tertutup sangat mencolok, sehingga mudah untuk dikelompokkan. Indonesia menganggap Pancasila sebagai ideologi terbuka dan sebagai sumber nilai.

Setiap ideologi memiliki ciri-ciri yang membuatnya mampu bertahan dari waktu ke waktu, yang disebut sebagai daya tahan dan dimensi ideologi. Dengan adanya Perbedaan Ideologi, ideologi dapat menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman. Ideologi juga memiliki hakikat dan fungsi yang memiliki berbagai nilai yang unik.

Posted in PKN