Pengertian Penelitian Partisipatoris – Tentunya! Penelitian sosial memiliki berbagai jenis yang mencerminkan keberagaman dalam kenyataan sosial. Salah satu metode riset yang dikenal adalah penelitian partisipatoris/partisipatif, yang pada dasarnya memungkinkan evaluasi dan pemberian bimbingan pada lembaga, institusi, atau organisasi.
Penelitian partisipatoris merupakan metode di mana setiap peserta tidak hanya menjadi objek penelitian, tetapi juga turut serta secara aktif dalam perancangan, pelaksanaan, dan analisis hasil penelitian. Metodologi ini memungkinkan partisipasi aktif dari individu yang diteliti untuk memberikan wawasan yang lebih dalam dan lebih luas terhadap fenomena yang diteliti. Dengan melibatkan mereka dalam seluruh proses penelitian, metode ini memperkuat legitimasi hasil serta memberikan pemahaman yang lebih holistik.
Contents
Penelitian Partisipatoris
Secara historis, riset partisipatoris mulai berkembang seiring dengan munculnya konsep ‘pembangunan partisipatoris’ yang bertujuan untuk memberdayakan masyarakat. Fenomena ini mendorong para ahli untuk melakukan analisis kritis terhadap struktur masyarakat dan berbagai ketimpangan yang muncul, menuntun individu untuk menghadapi dan menyelesaikan beragam permasalahan sosial yang ada
Pengertian Penelitian Partisipatoris
Penelitian partisipatoris merupakan metode riset yang bersifat dari bawah ke atas (bottom-up) di mana peneliti berperan dalam mendukung dan mendorong masyarakat untuk aktif dalam kegiatan kesejahteraan mereka. Metode ini melibatkan beberapa aspek, antara lain:
- Pendataan kebutuhan yang mereka rasakan.
- Penetapan tujuan yang mereka inginkan.
- Pemantauan dan evaluasi atas kemajuan yang telah mereka capai sendiri.
Dengan pendekatan ini, penelitian partisipatoris memberikan ruang bagi masyarakat untuk lebih aktif dalam menentukan dan mengelola upaya-upaya yang diarahkan pada peningkatan kualitas hidup mereka sendiri.
Pengertian Penelitian Partisipatoris Menurut Para Ahli
Menurut pemikiran para ahli, penelitian partisipatoris dapat didefinisikan sebagai berikut:
Kemmis & Taggart (2007) menggambarkan penelitian partisipatoris sebagai metode riset yang memperjuangkan model pembangunan dengan menekankan aspek-aspek sosial, ekonomi, dan politik. Tujuan utamanya adalah untuk memenuhi kebutuhan hidup masyarakat dengan melibatkan mereka secara aktif.
Dalam penelitian ini, peneliti bekerja secara kolaboratif dengan masyarakat untuk menganalisis masalah-masalah sosial yang dihadapi oleh mereka. Pendekatan ini bertujuan untuk memahami tindakan yang diambil oleh masyarakat dalam menghadapi perubahan sosial yang terjadi.
Menurut Paulo Freire, merupakan pendekatan di mana para peserta penelitian berperan aktif dalam mengidentifikasi, menganalisis, dan menyelesaikan masalah-masalah yang ada dalam kehidupan mereka. Freire menekankan pentingnya kolaborasi antara peneliti dan komunitas yang diteliti untuk mencapai pemahaman yang lebih dalam tentang konteks dan persoalan yang dihadapi, serta untuk merumuskan tindakan yang relevan dan berkelanjutan. Melalui partisipasi aktif, penelitian ini diharapkan dapat memberikan dampak yang lebih signifikan dan solusi yang lebih berkelanjutan bagi masalah yang diteliti.
Ciri Penelitian Partisipatoris
Kerangka yang menjadi ciri khas dari model penelitian partisipatoris mencakup hal-hal berikut:
Program
Sebelum memulai penelitian, peneliti perlu merencanakan program dengan turut serta dalam pelaksanaannya, serta terus mengkaji dan mengevaluasi jalannya program.
Evaluasi
Ciri lain dalam metode penelitian ini adalah keterlibatan bersama masyarakat dalam mengevaluasi dampak dari program yang digunakan. Hal ini bertujuan untuk memperoleh informasi yang sesuai bagi organisasi, institusi, dan lembaga dalam kehidupan masyarakat.
Keterlibatan
Dalam proses penelitian, peneliti harus aktif terlibat dari awal hingga akhir. Keterlibatan yang berkelanjutan ini menjadi bagian integral dari setiap tahap dalam penelitian.
Syarat Metode RP (Riset Partisipatoris)
Pelaksanaan model penelitian partisipatoris memiliki beberapa prasyarat yang meliputi:
- Identifikasi Pertanyaan yang Relevan
Penelitian harus dimulai dengan identifikasi pertanyaan-pertanyaan yang terkait dan relevan dengan masyarakat yang diteliti. - Perencanaan Rancangan Penelitian yang Jelas
Perlu adanya perencanaan yang terstruktur dan jelas mengenai desain penelitian yang akan dilakukan. - Pemilihan Ukuran dan Metode Pengumpulan Data yang Tepat
Pemilihan metode dan ukuran yang sesuai sangat penting untuk memastikan validitas dan relevansi data yang dikumpulkan. - Proses Pengumpulan Data dan Analisis
Terdapat proses yang terdefinisi dengan baik dalam pengumpulan data serta analisis data yang dilakukan dalam penelitian. - Konsensus atas Temuan, Kesimpulan, dan Saran
Pentingnya pencapaian kesepakatan bersama terkait temuan, kesimpulan, dan rekomendasi dari hasil penelitian. - Penyebaran Hasil dan Rencana Tindakan
Hasil penelitian harus disebarkan dan disiapkan rencana tindakan untuk memperbaiki kondisi berdasarkan temuan yang diperoleh.
Kelebihan Penelitian Partisipatoris
Metode penelitian partisipatoris memiliki sejumlah kelebihan, di antaranya:
- Identifikasi Pertanyaan yang Relevan
Penelitian ini mampu mengidentifikasi pertanyaan-pertanyaan yang relevan dengan lebih baik. Fokus evaluasi pada pertanyaan-pertanyaan yang diberikan kepada responden menekankan relevansi lokal untuk memenuhi kebutuhan program perencanaan dan peserta yang terlibat dalam program. - Pemberdayaan Peserta
Pendekatan partisipatif menggerakkan pemberdayaan masyarakat karena memberikan hak kepada penduduk lokal untuk terlibat dalam proses pengambilan keputusan dan pelaksanaannya. - Membangun Kapasitas
Melalui penelitian partisipatoris, peserta dapat meningkatkan pembelajaran dan memperkuat keterampilan dalam perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi program. - Pembentukan Pemimpin dan Tim
Riset partisipatoris membangun komitmen peserta melalui kolaborasi, memajukan pemimpin-pemimpin baru, dan membangun tim yang kuat. - Pertumbuhan dan Pembelajaran Organisasi
Selain menemukan solusi, penelitian partisipatoris menitikberatkan pada proses pembelajaran yang berkelanjutan, memastikan pertumbuhan dan pembelajaran berkesinambungan bagi organisasi yang terlibat.
Kekuarangan Penelitian Partisipatoris
Namun, terdapat beberapa kekurangan dalam model penelitian ini, di antaranya:
- Waktu yang Dibutuhkan
Penelitian partisipatoris membutuhkan waktu yang cukup lama karena keterlibatan aktif peneliti dalam merencanakan dan melaksanakan program hingga selesai. Hal ini diperlukan untuk mendapatkan hasil yang relevan yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat. - Biaya yang Tinggi
Proses penelitian ini juga membutuhkan biaya yang tinggi. Peneliti bertanggung jawab atas pelaksanaan program, sehingga diperlukan dukungan keuangan dari perusahaan, lembaga pemerintahan, atau sumber lainnya untuk mengatasi biaya yang diperlukan.
Contoh Penelitian Partisipatoris
Berikut ini adalah beberapa contoh yang cocok mengenai penelitian partisipatoris
Pengentasan Kemiskinan
Sebuah kerjasama antara peneliti dari sebuah universitas negeri di Indonesia dengan Kementerian Sosial dilakukan untuk mengatasi masalah kemiskinan di masyarakat. Peneliti terlibat dalam seluruh proses program, mulai dari perencanaan hingga implementasi. Setiap tahap memiliki catatan tentang keberhasilan dan kegagalan serta memberikan ruang untuk masukan dan saran dari berbagai pihak.
Pembangunan Masyarakat
Isu-isu sosial yang melibatkan kelompok terpinggirkan membutuhkan pembangunan yang lebih inklusif dan berkelanjutan dari masyarakat. Pendekatan ini menawarkan cara yang melibatkan kelompok terkait secara langsung dalam proses penelitian.
Demikianlah gambaran singkat tentang pengertian penelitian partisipatoris menurut para ahli, ciri-ciri, syarat-syarat, kelebihan, kekurangan, dan contohnya. Semoga materi ini dapat memberikan pemahaman lebih mendalam dan menambah wawasan bagi pembaca.