Niat Sholat Tahiyatul Masjid: Tata Cara, Dalil & Keutamaan

Niat Sholat Tahiyatul Masjid: Tata Cara, Dalil & Keutamaan – Sholat adalah tiangnya agama, bahkan terkadang kita merasa kurang sempurna dalam melaksanakan sholat, sehingga kita akan menyempurnakannya dengan sholat sunnah. Salah satunya yang akan kita bahas pada kesempatan kali ini adalah sholat sunnah tahiyatul masjid.

Sahabat pendidik pasti sudah tidak asing lagi ya mendengar sholat sunnah tahiyatul masjid. Namun ada mungkin beberapa yang kurang memahaminya. Langsung saja kita bahas ulasannya berikut ini.

Contents

Niat Sholat Tahiyatul Masjid: Tata Cara, Dalil & Keutamaan

Sebelum membahas tata cara, niat dan yang lainnya, kita akan terlebih dahulu membahas mengenai arti dari tahiyatul masjid.

Pengertian Sholat Tahiyatul Masjid

Sholat tahiyatul masjid adalah sholat sunnah dua rakaat yang dilaksanakan pada saat memasuki masjid. Hal ini bertujuan sebagai bentuk untuk menghargai masjid rumah Allah SWT dan niat untuk beribadah kepada Allah SWT.

Biasanya untuk melaksanakan sholat sunnah tahiyatul masjid ini seseorang langsung melaksanakan sholat tanpa atau sebelum seseorang itu duduk.

Dalil Tentang Tahiyatul Masjid

Pada hakikatnya sholat sunnah tahiyatul masjid ini adalah sunnah bukan wajib, sehingga bisa dilakukan bisa juga tidak sesuai dengan kondisi masjid dan lingkungan juga.

Berikut adalah dalil tentang sholat sunnah tahiyatul masjid.

1. Hadits Bukhori Muslim

وَعَنْ جَابِرٍ – رَضِيَ اللهُ عَنْهُ – ، قَالَ : أَتَيْتُ النَِّبيَّ – صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ – وَهُوَ فِي المَسْجِدِ ، فَقَالَ:((صَلِّ رَكْعَتَيْنِ )) مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ.

Artinya: Dari Jabir radhiyallahu ‘anhu, ia berkata, “Aku mendatangi Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dan beliau berada di masjid. Beliau bersabda ketika itu, ‘Lakukanlah shalat dua rakaat.’” (Muttafaqun ‘alaih) [HR. Bukhari, no. 443 dan Muslim, no. 715]

2. Hadits Bukhori Muslim

وَعَنْ جَابِرٍ – رَضِيَ اللهُ عَنْهُ – ، قَالَ : أَتَيْتُ النَِّبيَّ – صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ – وَهُوَ فِي المَسْجِدِ ، فَقَالَ:((صَلِّ رَكْعَتَيْنِ )) مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ.

Artinya: Dari Jabir radhiyallahu ‘anhu, ia berkata, “Aku mendatangi Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dan beliau berada di masjid. Beliau bersabda ketika itu, ‘Lakukanlah shalat dua rakaat.’” (Muttafaqun ‘alaih) [HR. Bukhari, no. 443 dan Muslim, no. 715]

3. Hadist Bukhori (Tahiyatul masjid sholat jum’at)

عَنْ جَابِرِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ قَالَ جَاءَ رَجُلٌ وَالنَّبِىُّ – صلى الله عليه وسلم – يَخْطُبُ النَّاسَ يَوْمَ الْجُمُعَةِ فَقَالَ « أَصَلَّيْتَ يَا فُلاَنُ » . قَالَ لاَ . قَالَ « قُمْ فَارْكَعْ »

Artinya: Dari Jabir bin ‘Abdillah, ia berkata, ada seseorang yang datang dan saat itu Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam sedang berkhutbah pada hari Jum’at. Nabi bertanya padanya (di tengah-tengah khutbah), “Apakah engkau sudah shalat wahai fulan?” “Belum”, jawabnya. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam lantas memerintahkan, “Berdirilah, shalatlah.” (HR. Bukhari no. 930)

Pelaksanaan Sholat Tahiyatul Masjid

Adapun pembahasan mengenai pelaksanaan sholat Tahiyatul Masjid adalah sebagai berikut:

1. Waktu Pelaksanaan Sholat

Tahiyatul masjid dilaksanakan pada saat kita memasuki masjid, kapan pun kita akan memasuki masjid maka hal yang dilakukan setelah berwudhu adalah sholat dua rakaat (tahyitul masjid) untuk menghormati bahwa Masjid adalah rumah Allah dan kita datang tujuannya untuk beribadah kepada Allah SWT.

Dengan catatan, jika datang atau memasuki masjid harus langsung sholat, jangan duduk dulu.

2. Hukum Melaksanakan Sholat

Hukum melaksanakan sholat tahiyatul masjid sendiri adalah sunnah muakad. Karena sebaik-baik perbuatan adalah melaksanakan sholat. Jadi semakin banyak kita melaksanakan sholat sunnah setelah wajib, maka akan semakin baik juga kita di mata Allah SWT. Wallahu’alam.

Dari Abu Umamah Al Bahili, ia berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

لَيُنْقَضَنَّ عُرَى الإِسْلاَمِ عُرْوَةً عُرْوَةً فَكُلَّمَا انْتَقَضَتْ عُرْوَةٌ تَشَبَّثَ النَّاسُ بِالَّتِى تَلِيهَا وَأَوَّلُهُنَّ نَقْضاً الْحُكْمُ وَآخِرُهُنَّ الصَّلاَةُ

Artinya: “Tali ikatan Islam akan putus seutas demi seutas. Setiap kali terputus, manusia bergantung pada tali berikutnya. Yang paling awal terputus adalah hukumnya, dan yang terakhir adalah shalat.” (HR. Ahmad 5: 251. Syaikh Syu’aib Al Arnauth mengatakan bahwa sanad hadits ini jayyid)

3. Jumlah Raka’at

Pada hakikatnya sholat tahiyatul masjid disyariatkan 2 raka’at saja.

4. Tata Cara Pelaksanaan Sholat

Adapun tata cara pelaksanaan sholat sunnah tahiyatul masjid sama dengan sholat wajib yang biasa kita laksanakan. Hanya saja terdapat perbedaan pada lafa niatnya, selebihnya sama saja.

  • Niat Shoat tahiyatul Masjid

أُصَلِّيْ سُنَّةَ تَحِيَّةِ المَسْجِدِ رَكْعَتَيْنِ أَدَاءًا لِلهِ تَعَالَى

Artinya: “Aku menyengaja shalat sunnah tahiyatul masjid (menghormati masjid) dua rakaat tunai karena Allah SWT.”

  • Takbiratul Ihram
  • Membaca surat alfatihah, dilanjutkan dengan membaca surat pendek
  • Ruku
  •  I’tidak
  •  Sujud
  • Duduk Diantara dua sujud
  • Sujud Kedua
  • Dan Masuk rakaat Kedua, maka sama saja seperti pada raka’at pertama, hingga sampai dengan duduk tahiyat akhir
  • Salam.

Meskipun sholat tahiyatul masjid ini merupakan sholat sunnah, akan tetapi dalam pelaksanaannya harus dengan khusyuk, tumaninah, dan sesuai dengan syariat.

Dan alangkah lebih baiknya lagi jika solat sunnah yang dikerjakan dilakukan secara istiqomah atau ajeg atau terus menerus.

Sebagaiman yang telah Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam contohkan dalam melakukan amalan shalat malam. Pada amalan yang satu ini, beliau Nabi Shallahu ‘alaihi wa sallam menganjurkan untuk melaksanakannya secara rutin.

Sebagaimana Dari ‘Aisyah, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

يَا أَيُّهَا النَّاسُ عَلَيْكُمْ مِنَ الأَعْمَالِ مَا تُطِيقُونَ فَإِنَّ اللَّهَ لاَ يَمَلُّ حَتَّى تَمَلُّوا وَإِنَّ أَحَبَّ الأَعْمَالِ إِلَى اللَّهِ مَا دُووِمَ عَلَيْهِ وَإِنْ قَلَّ

Artinya: “Wahai sekalian manusia, lakukanlah amalan sesuai dengan kemampuan kalian. Karena Allah tidaklah bosan sampai kalian merasa bosan. (Ketahuilah bahwa) amalan yang paling dicintai oleh Allah adalah amalan yang kontinu (ajeg) walaupun sedikit.”

Keutamaan Melaksanakan Sholat Tahiyatul Masjid

Ada beberapa keutamaan dalam melaksanakan sholat sunnah tahiyatul masjid, diantaranya adalah sebagai berikut:

1. Sebagai Bentuk Pemuliaan Masjid

Dengan melaksanakan sholat sunnah tahiyatul masjid, tentu tujuannya adalah sebagai pemulia tempat ibadah kepada Allah SWT, dimana kita itu mendekatkan diri kepada Allah SWT nya, bukan pada rumahnya.

Sebagaimana dalam perkataan yang tekankan oleh Imam Nawawi rahimahullaah  yakni:

“Sebagian mereka (ulama) mengungkapkannya dengan Tahiyyah Rabbil Masjid (menghormati Rabb -Tuhan yang disembah dalam- masjid), karena maksud dari shalat tersebut sebagai kegiatan taqarrub (mendekatkan diri) kepada Allah, bukan kepada masjidnya, karena orang yang memasuki rumah raja, ia akan menghormat kepada raja bukan kepada rumahnya.” (Hasyiyah Ibnu Qasim: 2/252)

2. Menyempurnakan Kekurangan Sholat Wajib

Terkadang sholat wajib yang dilaksanakan dalam 5 kali sehari ada yang tidak sempurna, maka dari itu sempurnakanlah dengan melaksanakan sholat-sholat sunnah.

Nah maka dari itu dengan melaksanakan sholat sunnah ini insyaAllah dapat membantu menutupi ketidaksempurnaan sholat wajib kita.

Karena sebaik-baiknya perbuatan adalah melakukan sholat.

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

وَاعْلَمُوا أَنَّ خَيْرَ أَعْمَالِكُمُ الصَّلاَةُ

Artinya: “Ketahuilah, sebaik-baik amalan bagi kalian adalah shalat.”

3. Dapat Menghapus Dosa dan Meningkatkan Derajat

Ketahuilah Allah SWT sangat menyukai orang-0rang yang memperbanyak sujud. Hal tersebut dapat diartikan sebagai melaksanakan sholat.

Ketika Allah SWT sudah mencintai hamba-Nya, maka insyaAllah dosa-dosa yang telah diperbuat akan diampuni oleh Allah SWT yang Maha Pengampun.

Niat Sholat Tahiyatul Masjid: Tata Cara, Dalil & Keutamaan
Niat Sholat Tahiyatul Masjid: Tata Cara, Dalil & Keutamaan

Dalam sebuah hadits Tsauban berkata, ‘Aku pernah menanyakan hal yang ditanyakan tadi pada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Beliau bersabda,

عَلَيْكَ بِكَثْرَةِ السُّجُودِ لِلَّهِ فَإِنَّكَ لاَ تَسْجُدُ لِلَّهِ سَجْدَةً إِلاَّ رَفَعَكَ اللَّهُ بِهَا دَرَجَةً وَحَطَّ عَنْكَ بِهَا خَطِيئَةً

Artinya: “Hendaklah engkau memperbanyak sujud (perbanyak shalat) kepada Allah. Karena tidaklah engkau memperbanyak sujud karena Allah melainkan Allah akan meninggikan derajatmu dan menghapuskan dosamu’.” Lalu Ma’dan berkata, “Aku pun pernah bertemu Abu Darda’ dan bertanya hal yang sama. Lalu sahabat Abu Darda’ menjawab sebagaimana yang dijawab oleh Tsauban padaku.”(HR. Muslim no. 488)

Demikianlah penjelasan mengenai Niat Sholat Tahiyatul Masjid: Tata Cara, Dalil & Keutamaan. Semoga dapat bermanfaat dan menambah wawasan untuk kita semua. Terimakasih 🙂