11 Cara Menahan Marah (Emosi) Dalam Islam Beserta Dalilnya

11 Cara Menahan Marah (Emosi) Dalam Islam Beserta Dalilnya – Emosi merupakan perasaan yang sangat lazim dimiliki oleh setiap manusia. Umumnya manusia dapat merasakan emosi karena dipengaruhi oleh suasana hati. Setiap manusia tidak pernah terlepas dari hubungan dan interaksi dengan orang lain dalam suatu lingkungan masyarakat, sehingga sering terjadi kesalah pahaman maupun perselisihan yang kerap memancing amarah.

Rasulullah Saw bersabda:

“Sebaik-baik orang adalah yang tidak mudah marah dan cepat meridloi, sedangkan seburuk-buruk orang adalah yang cepat marah dan lambat meridloi.” (HR. Ahmad).

Selain itu Rasulullah juga selalu memberikan motivasi kepada umatnya agar tidak mudah terpancing emosi. Motivasi-motivasi tersebut antara lain sebagai berikut :

Kemudian Rasulullah SAW juga bersabda dalam sebuah hadis:

“Barang siapa yang berusaha menahan amarahnya, padahal dia mampu untuk meluapkannya, maka dia akan Allah panggil di hadapan seluruh makhluk pada hari kiamat sehingga Dia akan memberikan untuknya bidadari yang dia kehendaki.” (HR. Abu Daud, Tirmidzi).

Nah untuk mengetahui cara menahan amarah atau emosi dalam Islam, maka simaklah penjelasannya sebagai berikut:

Contents

11 Cara Menahan Marah (Emosi) Dalam Islam Beserta Dalilnya

1. Membaca Ta’awudz

Emosi ataupun marah datangnya berawal dari hawa nafsu. Selain itu juga biasanya perpaduan antara kondisi psikologis yang kurang baik kemudian keadaan lingkungan yang tidak sesuai dengan keinginan seperti saat sedang berdebat, ditambah pula denga bisikan syaitan yang selalu membisikkan hati dengan hal-hal yang negatif sehingga semakin marah dan murka.

Oleh sebab itu, membaca ta’awudz sangatlah membantu untuk meredam amarah atau emosi kita. Adapun bacaan ta’awudz adalah

أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيطَانِ الرَّجِيْمِ

Artinya: “Aku berlindung kepada Allah dari godaan syaitan yang terkutuk.”

2. Membaca Istighfar

اَسْتَغْفِرُ اَللّهَ الْعَظِیْمَ

Artinya: “Aku mohon ampun kepada Allah yang Maha Agung.”

3. Merubah Posisi Menjadi Lebih Rendah

Ketika kita sedang marah ataupun emosi, sebaiknya ambillah posisi yang lebih rendah. Maksudnya adalah ketika kita marah atau emosi dalam keadaan berdiri, maka hendaklah kita duduk untuk meredam amarah tersebut. Jika kita marah dalam keadaan duduk, maka hendaklah kita berbaring, sehingga dengan begitu kita akan sulit bergerak atau melawan perlawanan saat marah.

Dari Abu Dzar Ra, Rasulullah Saw. menasehatkan: “Apabila kalian marah, dan dia dalam posisi berdiri, hendaknya dia duduk. Karena dengan itu marahnya bisa hilang. Jika belum juga hilang, hendak dia mengambil posisi tidur.” (HR. Ahmad dan Abu Daud)

4. Diam

Rasulullah SAW bersabda dalam salah satu haditsnya yang artinya:

“Jika salah satu dari kalian marah, maka diamlah.”  (HR. Ahmad).

Jika kita dalam keadaan emosi ataupun marah, maka hal yang harus kita lakukan adalah dia. Sebab biasanya dalam keadaan emosi kata-kata yang keluar tidaklah bagus dan malah akan memperkeruh suasana. Diamlah sejenak, barus setelah itu bicarakan dengan hal-hal yang baik.

5. Mengambil Air Wudhu

Air berfungsi untuk mematikan api. Karena api setan yang berkobar dalam hati manusia berbentuk dalam amarah. Maka basuhlah wajah dan sebagian anggota badan kita dengan air wudhu, sehingga pikiran akan lebih tenang dan akan meredam emosi.

Dalam sebuah hadis dari Urwah As-Sa’di radhiyallahu ‘anhu yang artinya:

Sesungguhnya marah itu dari setan, dan setan diciptakan dari api, dan api bisa dipadamkan dengan air. Apabila kalian marah, hendaknya dia berwudhu. (HR. Ahmad dan Abu Daud)

6. Membaca Al-Qur’an

Dengan membaca Al-Qur’an, kita dapat membuat pikiran menjadi lebih tenang dan dapat melembutkan hati kita. Sehingga dengan rajin membaca Al-Qur’an emosi akan lebih terkontrol.

7. Rajin Shalat Sunnah

Dengan rajin melakukan shalat sunnah, kita akan lebih mudah untuk mengendalikan emosi. Karena shalat sunnah dapat melatih dan mengontrol emosi sehingga tidak mudah tersulut amarah dan jika tersulut makan mudah mengendalikannya.

8. Rajin Melakukan Puasa Sunnah

Poin selanjutnya adalah dengan rajin melaksanakan puasa sunnah. Sebab puasa ini tidak hanya menahan makan dan minum saja, akan tetapi melatih emosi kita supaya lebih terkontrol.

9. Intropeksi Diri atau Tafakur

Langkah selanjutnya adalah tafakur atau intropeksi diri. Hal ini paling sulit untuk dilakukan adalah dengan bertafakur atau intropeksi diri yaitu merenungkan segala perilaku dan ucapan kita yang sekiranya kurang baik dan menyinggung perasaan orang lain.

10. Mandi

Sama halnya dengan berwudhu, mandi juga dapat meredam amarah. Nabi Muhammad Saw bersabda:

Marah itu dari syaitan, syaitan dari api, dan air bisa memadamkan api. Apabila kalian marah, mandilah.” (HR. Abu Nuaim)

11. Berdzikir

Berdzikir tidak memandang waktu tertentu. Berdzikir ketika kita sedang emosi atau marah dapat menjadikan hati lebih tenang dan dengan tenangnya hati, maka emosipun dapat terkendalikan.

Demikianlah penjelasan mengenai 11 Cara Menahan Marah (Emosi) Dalam Islam Beserta Dalilnya. Semoga dapat bermanfaat. Terimakasih 🙂