Pengertian Sistem Operasi : Perkembangan, Fungsi, Jenis

Pengertian Sistem Operasi – Sistem operasi, atau yang biasa disebut dengan operating system (OS), merupakan perangkat lunak yang menjadi perantara antara pengguna komputer dan perangkat kerasnya. Sebelum adanya sistem operasi, pengguna komputer harus berinteraksi langsung dengan sinyal analog dan digital. Sebagai contoh, pada komputer yang digunakan untuk mengontrol oven microwave, tugasnya sangatlah sederhana dengan menggunakan perangkat input dan output yang juga sederhana.

Perangkat keras lainnya juga bersifat sederhana dan jarang diubah. Pengguna dapat mengatur waktu yang diperlukan untuk memasak makanan dengan mudah.

Contents

Pengertian Sistem Operasi

Pengertian Sistem Operasi (OS) secara umum adalah perangkat lunak yang mengelola semua sumber daya yang ada pada sistem komputer dan menyediakan berbagai layanan kepada pengguna untuk memberikan kemudahan dan kenyamanan dalam penggunaan serta pemanfaatan sumber daya komputer. OS dapat diibaratkan sebagai sistem pemerintahan dalam suatu negara yang bertanggung jawab mengatur agar komputer dapat menjalankan program dengan benar.

Salah satu fungsi utama OS adalah mengatur penggunaan sumber daya agar tidak terjadi konflik saat digunakan oleh pengguna. OS bertugas mengatur hak akses pengguna terhadap sumber daya tertentu, sehingga sering kali disebut sebagai pembagi sumber daya. Selain itu, OS juga berperan sebagai pengendali untuk mencegah kesalahan dan penggunaan komputer yang tidak efisien.

Dengan kata lain, OS merupakan kumpulan perangkat lunak pengendali hardware, seperti disk drive, hard disk, CD/DVD-ROM atau DVD/DVD-RW, monitor, keyboard, mouse, scanner, atau printer. Selain itu, OS juga berfungsi sebagai perantara antara pengguna dengan program atau aplikasi seperti pengolah kata, pengolah angka, pengolah grafis, dan program presentasi.

Perkembangan Sistem Operasi

Generasi pertama (1945-1955)

Generasi pertama menandai awal dari perkembangan sistem komputasi elektronik sebagai pengganti sistem komputasi mekanik. Hal ini disebabkan oleh pemahaman bahwa kecepatan manusia dalam melakukan perhitungan sangatlah terbatas. Selain itu, manusia rentan melakukan kesalahan dan kekeliruan. Pada masa ini, belum ada sistem operasi yang menyertainya, sehingga instruksi pada sistem komputer harus dilaksanakan secara langsung.

Generasi kedua (1955-1965)

Generasi kedua mengenalkan sistem batch processing, di mana pekerjaan dikerjakan dalam satu rangkaian dan dieksekusi secara berurutan. Meskipun pada masa ini sistem komputer belum sepenuhnya dilengkapi dengan sistem operasi, beberapa fungsi awal dari sistem operasi telah muncul. Contohnya adalah FMS dan IBSYS.

Generasi ketiga (1965-1980)

Pada generasi ini, sistem operasi mulai dikembangkan untuk melayani banyak pengguna secara bersamaan dan memungkinkan interaksi antara pengguna dan komputer melalui terminal secara daring. Dengan demikian, sistem operasi menjadi multi-user dan mendukung multi-programming.

Generasi keempat (pasca 1980-an)

Pada masa ini, sistem operasi digunakan untuk mengelola jaringan komputer, di mana pengguna menyadari pentingnya koneksi antar komputer. Sistem operasi saat ini juga telah menyediakan kenyamanan bagi pengguna melalui antarmuka pengguna grafis (Graphical User Interface/GUI) yang nyaman. Selain itu, terjadi fenomena komputasi tersebar di mana komputasi tidak lagi terpusat pada satu titik, melainkan terdistribusi di banyak komputer untuk meningkatkan kinerja sistem secara keseluruhan.

Tujuan Sistem Operasi

  • Sistem Operasi membuat penggunaan komputer menjadi lebih mudah, menarik, dan nyaman.
  • Sistem Operasi memungkinkan sumber daya komputer digunakan secara efisien.
  • Sistem Operasi yang dirancang secara baik memfasilitasi penerimaan perubahan dan pengembangan baru dengan efektif dan efisien, serta memungkinkan pengujian sistem tanpa mengganggu layanan yang sedang berjalan.

Fungsi Sistem Operasi

  • Manajemen Proses
    Manajemen proses adalah inti dari operasi yang terjadi di dalam memori utama, yang melibatkan pengalihan program ke memori utama untuk dieksekusi oleh CPU. Sistem Operasi (OS) bertanggung jawab atas pengelolaan memori ini, termasuk partisi lokasi memori dan pengaturan urutan data di dalamnya.
  • Manajemen Memori
    Sistem Operasi juga bertugas mengelola memori, termasuk partisi per program dan pengelolaan virtual memori. Hal ini dilakukan dengan mensimulasikan fungsi harddisk sebagai ekstensi dari memori utama untuk meningkatkan kapasitas penyimpanan yang lebih besar daripada kapasitas fisik yang sebenarnya.
  • Manajemen File
    Manajemen file melibatkan pengaturan dan akses terhadap file yang disimpan dalam penyimpanan sekunder. OS membuat dan mengatur struktur direktori serta melaksanakan operasi-operasi pada file seperti menyalin, menghapus, mengubah nama, dan menempel.
  • Task Manajemen
    Tugas manajemen meliputi menyediakan informasi rinci tentang kinerja komputer, menjalankan aplikasi dan proses, memantau penggunaan CPU, memori, dan jaringan, serta melakukan operasi seperti log-in pengguna. Task Manajemen juga memungkinkan pengaturan prioritas proses, afinitas prosesor, dan menghentikan serta mengaktifkan proses.
  • Formatting
    Sistem Operasi digunakan untuk memformat disket yang belum digunakan agar siap digunakan oleh pengguna.
  • Keamanan Data
    OS mengelola kontrol akses terhadap file, termasuk penggunaan kata sandi untuk melindungi data.
  • Antarmuka Pengguna
    Sistem Operasi menyediakan antarmuka pengguna berbasis grafis (GUI) agar pengguna dapat berinteraksi dengan perangkat lunak lainnya dengan mudah.
  • Toleransi Kesalahan
    OS akan menangani kesalahan yang terjadi, seperti kesalahan memori atau komponen komputer yang rusak, sehingga komputer tetap dapat berfungsi meskipun terjadi gangguan.

Bagian-Bagian Sistem Operasi

  • Mekanisme Boot: Mekanisme boot adalah proses memuat kernel ke dalam memori kernel, yang merupakan inti dari Sistem Operasi.
  • Command Interpreter atau Shell: Shell bertugas membaca input perintah dan menyediakan fungsi standar serta dasar yang dapat dipanggil oleh aplikasi atau perangkat lunak lain. Contohnya adalah Command Prompt pada Windows XP (DOS pada Windows 98), XTerm, dan Konsole di sistem Linux (Unix).
  • Penetap Sumber Daya (Resource Allocator): Sistem Operasi mengatur dan mengalokasikan sumber daya dari perangkat.
  • Handler: Handler bertanggung jawab dalam mengendalikan sistem perangkat untuk mencegah kesalahan (error) dan penggunaan sumber daya yang tidak perlu.
  • Driver: Driver digunakan untuk berinteraksi dengan hardware serta mengontrol kinerja hardware.

Pengertian Sistem Operasi

Jenis-Jenis Sistem Operasi

Sistem Operasi terbagi menjadi dua bagian, yaitu Sistem Operasi Open Source dan juga Sistem Operasi Closed Source :

Sistem Operasi Open Source

Sistem operasi open source adalah perangkat lunak di mana kode programnya tersedia untuk umum, memungkinkan pengguna untuk mempelajari, mengubah, dan mengembangkannya lebih lanjut, serta menyebarkannya secara bebas. Open source populer mulai tahun 1998. Sejarahnya dimulai sejak berkembangnya budaya hacker di laboratorium komputer di beberapa universitas di Amerika Serikat pada tahun 1960-an dan 1970-an. Sistem operasi open source dianggap menguntungkan, terutama oleh para pengguna open source. Beberapa keuntungan dan kerugian dari open source adalah sebagai berikut:

Keuntungan:

  • Banyak tenaga kerja yang terlibat dalam pengembangan proyek.
  • Kesalahan (bugs, error) dapat ditemukan dan diperbaiki dengan lebih cepat.
  • Kualitas hasil lebih terjamin karena evaluasi oleh komunitas.
  • Lebih aman.
  • Menghemat biaya.
  • Tidak perlu mengulangi pengembangan.

Kerugian:

  • Kurangnya tenaga kerja yang terampil dalam memanfaatkan open source.
  • Tidak ada proteksi terhadap Hak Kekayaan Intelektual (HAKI).

Sistem Operasi Closed Source

Sistem operasi closed source adalah perangkat lunak di mana kode programnya tidak tersedia untuk umum. Pemilik kode closed source dapat membagikan kode sumber melalui lisensi, baik secara gratis maupun berbayar. Meskipun mungkin gratis, lisensi tertentu dapat mencegah sebuah sistem operasi menjadi open source. Contohnya, jika lisensi melarang modifikasi kode, maka sistem operasi tersebut tidak dianggap open source.

Keuntungan Closed Source:

  • Stabilitas sistem terjamin karena ada penanggung jawab resmi.
  • Dapat dukungan langsung dari pemilik aplikasi/program.
  • Mudah mendapatkan sertifikasi.
  • Lebih mudah digunakan, dipelajari, dan dipahami karena mayoritas pengguna menggunakannya.

Kerugian Closed Source:

  • Tidak ada dukungan khusus atau langsung dari pengembang.
  • Celah keamanan bisa dimanfaatkan untuk pengambilan informasi.
  • Sulit untuk mendapatkan sertifikasi.
  • Ada lisensi yang mewajibkan pengguna untuk menyediakan dana.
  • Pengembangan terbatas.
  • Membutuhkan antivirus.
  • Banyak aplikasi berbayar.
  • Deteksi kelemahan aplikasi tergantung pada umpan balik dari pengguna.

Itulah sedikit penjelasan mengenai Pengertian Sistem Operasi : Perkembangan, Fungsi, Jenis dari pendidik.co.id semoga bermafaat untuk para pembaca semua.