Local Area Network (LAN) : Pengertian, Komponen,dan Topologi

Local Area Network (LAN) – Perkembangan teknologi modern, terutama dalam sektor komunikasi, telah mengalami kemajuan yang pesat. Fenomena ini tercermin dari adanya berbagai inovasi yang terkait dengan teknologi informasi dan komunikasi. Salah satu contoh konkretnya adalah kemunculan internet.

Kehadiran internet memungkinkan individu untuk terhubung dengan orang-orang di seluruh dunia dengan lebih mudah. Bahkan, proses komunikasi dapat dilakukan secara langsung dan instan melalui infrastruktur jaringan internet.

Dalam ranah jaringan internet, terdapat berbagai istilah yang telah dikenal luas. Di antaranya, terdapat istilah-istilah seperti LAN (Local Area Network), MAN (Metropolitan Area Network), dan WAN (Wide Area Network). Masing-masing memiliki definisi dan cakupan yang berbeda.

Contents

Pengertian Local Area Network (LAN)

LAN, singkatan dari Local Area Network, adalah suatu jaringan di mana perangkat keras dan perangkat lunak dapat saling berkomunikasi dalam wilayah yang terbatas. Biasanya, jaringan ini hanya mencakup area yang sangat terbatas, seperti dalam satu gedung atau kompleks tertentu.

Jaringan komputer lokal atau LAN adalah jenis jaringan komputer yang dibatasi hanya pada area kecil tertentu. Dari definisi tersebut, dapat disimpulkan bahwa LAN terbatas pada suatu wilayah atau kompleks tertentu. Contoh LAN yang umum adalah jaringan komputer di gedung perkantoran, warnet, kafe, atau rumah pribadi.

Dengan teknologi LAN, pengguna dapat berbagi data yang disimpan dalam folder bersama dan menggunakan printer bersama dalam satu jaringan lokal. Umumnya, LAN menggunakan teknologi IEEE 802.3 Ethernet dengan kecepatan transfer data hingga 1000 Megabit per detik (Mbps), yang dihubungkan melalui switch dan router. Namun, beberapa jaringan lokal saat ini menggunakan teknologi 802.11b atau yang dikenal sebagai Wi-Fi (Wireless Fidelity). Wi-Fi merupakan teknologi nirkabel, sehingga instalasinya lebih praktis daripada LAN berbasis Ethernet.

Dengan adanya Wi-Fi, pengguna tidak perlu lagi repot menarik kabel untuk menghubungkan satu komputer dengan komputer lainnya. Tempat-tempat yang menyediakan koneksi Wi-Fi sering disebut sebagai hotspot, dan biasanya dapat ditemukan di hotel, kafe, kampus, taman hiburan, dan tempat lainnya.

Komponen dan Prinsip kerja LAN

Dalam sebuah jaringan komputer lokal (LAN), terdapat dua komponen utama yaitu node dan link.

  • Node merupakan titik yang mampu menghasilkan input data, menerima data, atau keduanya. Node ini biasanya berupa komputer yang terhubung satu sama lain dalam jaringan.
  • Sementara itu, link adalah jalur transmisi data atau informasi antar node dalam jaringan. Link ini merupakan hubungan yang menghubungkan satu node dengan node lainnya.

Prinsip kerja LAN sangat bergantung pada pola atau topologinya. Jika jaringan menggunakan pola tidak terpusat, setiap komputer yang terhubung disebut host. Namun, jika jaringan tersebut terpusat, maka akan terdapat istilah server dan workstation.

Server adalah komputer yang berfungsi mengendalikan jaringan. Dari komputer server, kita dapat mengirim, menerima, serta mengatur data yang dikirimkan dari dan ke komputer-komputer workstation. Server juga dapat mengatur bandwidth yang digunakan oleh setiap komputer workstation saat mengakses internet, serta memblokir situs-situs yang tidak diinginkan, seperti yang berkaitan dengan pornografi, cybercrime, atau kekerasan. Data yang digunakan secara bersama-sama biasanya disimpan dalam folder yang terletak di komputer server. Selain itu, perangkat-perangkat seperti printer dan disk yang digunakan bersama juga dapat diakses melalui komputer server.

Workstation adalah sistem komputer yang terhubung dengan server. Workstation bisa berupa sejumlah komputer yang saling terhubung atau sebuah komputer besar seperti sistem minikomputer. Workstation yang berupa sejumlah komputer terkadang disebut client. Client-client ini saling terhubung melalui hub atau switch, yang kemudian dihubungkan lagi dengan komputer server. Dengan demikian, antara client dengan client atau antara client dengan server dapat bertukar data secara langsung. Setelah terhubung, terbentuklah link atau jaringan yang menyatukan semua node. Selain itu, printer yang terpasang di komputer server juga dapat digunakan oleh komputer client dengan bantuan hub.

Local Area Network

Keuntungan dan kerugian LAN

Keuntungan:

  • Memungkinkan berbagi data dan sumber daya (seperti printer) antara komputer-komputer dalam jaringan.
  • Memudahkan komunikasi dan kolaborasi antar pengguna dalam sebuah organisasi atau perusahaan.
  • Meningkatkan efisiensi dalam penggunaan sumber daya, seperti penggunaan printer bersama.
  • Memungkinkan pengaturan keamanan dan pengawasan yang lebih baik terhadap akses internet dan penggunaan data.
  • Memfasilitasi pertukaran informasi secara cepat dan efisien antar departemen atau tim dalam suatu organisasi.

Kerugian:

  • Memerlukan biaya investasi awal yang cukup tinggi untuk pembelian dan instalasi perangkat keras dan perangkat lunak.
  • Memerlukan pengetahuan teknis yang cukup untuk mengelola dan memelihara jaringan.
  • Rentan terhadap serangan keamanan seperti virus dan peretasan data.
  • Terbatasnya cakupan jaringan, terutama pada jaringan LAN yang berbasis kabel.
  • Ketergantungan pada koneksi internet yang stabil untuk mengakses sumber daya dan layanan yang tersedia dalam jaringan.

Topologi LAN (Local Area Network)

Topologi menggambarkan pola atau bentuk hubungan antar node dalam suatu jaringan. Ada beberapa jenis topologi dalam LAN, di antaranya:

a. Topologi Mesh (Point to point)

Topologi mesh adalah jaringan yang menghubungkan komputer secara langsung satu sama lain, atau biasa disebut titik ke titik. Dalam topologi ini, setiap komputer terhubung dengan semua komputer lainnya, sehingga tercipta koneksi langsung antar node.

Kelebihan:

  • Toleransi terhadap kegagalan (fault tolerant) tinggi karena banyaknya link dengan setiap node.

Kekurangan:

  • Biaya instalasi tinggi karena memerlukan pengaturan koneksi satu per satu.
  • Manajemen jaringan rumit dan troubleshooting sulit.

b. Topologi Bintang (Star Topologi)

Topologi bintang menghubungkan semua komputer dengan sebuah konsentrator berupa perangkat hub atau switch. Dalam topologi ini, jaringan menggunakan pola terpusat, di mana ada komputer yang berfungsi sebagai server dan yang lainnya sebagai workstation.

Keuntungan:

  • Instalasi mudah dan biaya murah.
  • Penambahan node dapat dilakukan dengan mudah.
  • Troubleshooting lebih mudah karena setiap node terhubung langsung ke pusat.

Kekurangan:

  • Jika switch atau hub rusak, jaringan akan lumpuh total.

c. Topologi Cincin (Ring Network)

Topologi cincin menghubungkan host dengan host lainnya dalam bentuk lingkaran tertutup. Topologi ini juga menggunakan pola jaringan yang tidak terpusat.

Kelebihan:

  • Instalasi mudah dan biaya murah.
  • Penambahan node dapat dilakukan dengan mudah.
  • Cocok untuk jaringan skala kecil.

Kekurangan:

  • Jika kabel putus, jaringan akan lumpuh total.
  • Proses troubleshooting sulit dilakukan.
  • Manajemen jaringan dalam skala besar sulit dilakukan.

d. Topologi Bus

Topologi bus menggunakan sebuah kabel untuk menghubungkan semua komputer secara langsung. Setiap host terhubung langsung dengan kabel tersebut, tanpa melalui perangkat tambahan.

Kelebihan:

  • Proses instalasi mudah dan biaya murah.
  • Penambahan node dapat dilakukan dengan mudah.
  • Cocok untuk jaringan skala kecil.

Kekurangan:

  • Jika kabel putus, jaringan akan lumpuh total.
  • Proses troubleshooting sulit dilakukan.
  • Manajemen jaringan dalam skala besar sulit dilakukan.

e. Topologi Pohon (Tree Network)

Topologi pohon adalah jaringan terpusat dengan tingkatan simpul atau node. Data yang dikirim ke simpul bawah harus melewati simpul atas terlebih dahulu.

Kelebihan:

  • Penambahan node mudah dilakukan.
  • Troubleshooting mudah.
  • Manajemen terpusat cocok untuk jaringan besar.
  • Dapat membentuk kelompok jaringan tersendiri.

Kekurangan:

  • Jaringan akan lumpuh total jika switch paling atas mati.