Pengertian Kalimat Langsung dan Kalimat Tidak Langsung

Pengertian Kalimat Langsung dan Kalimat Tidak Langsung – Untuk pembaca yang gemar menikmati karya sastra seperti cerpen, novel, atau naskah drama, seringkali ditemui penggunaan kalimat yang secara langsung menunjukkan ucapan karakter, yang biasanya diberi tanda petik. Ini disebut sebagai kalimat langsung, yang merupakan ciri khas dalam teks sastra. Penggunaan tanda petik ini penting karena memberikan penanda bahwa kata-kata tersebut adalah ucapan langsung dari tokoh dalam karya tersebut. Selain itu, kalimat langsung juga memperkaya pengalaman membaca dengan membawa pembaca lebih dekat dengan suasana dan karakter dalam cerita.

Contents

Pengertian Kalimat Langsung

Kalimat langsung adalah ungkapan yang secara tepat mengutip apa yang diucapkan oleh seseorang, tanpa mengalami perubahan atau penyimpangan dari kata-kata aslinya.

Ciri-ciri kalimat langsung

  • Dalam kalimat langsung, kalimat yang diambil dari pembicaraan seseorang ditandai dengan tanda petik.
  • Huruf pertama dari kalimat yang dikutip menggunakan huruf kapital.
  • Kalimat kutipan dan kalimat pengiringnya dipisahkan dengan tanda koma.
  • Kalimat langsung yang berupa dialog berurutan, harus dimulai dengan tanda titik dua (:) sebelum kalimat langsung.
  • Susunan yang umum adalah sebagai berikut:
    Pengiring, “kutipan”
    “kutipan,” pengiring
    “kutipan,” pengiring, “kutipan”
  • Ketika membaca kalimat kutipan, intonasinya biasanya sedikit ditekan.

Cara penulisan kalimat langsung

1. Susunan kutipan-pengiring

  • Bila kutipan ada di awal kalimat, masukkan tanda petik pembuka dan tulis kutipannya diawali dengan huruf besar.
  • Tambahkan tanda titik, tanda seru atau anda tanya di akhir kutipan.
  • Masukkan tanda petik penutup di akhir kutipan.
    Ikuti dengan spasi.
  • Masukkan pengiring tanpa diselipkan tanda koma dan huruf besar.
  • Akhiri pengiring dengan tanda titik.

Contoh : “Apa yang harus ku lakukan?” gumam Ratu Gading Mas.

2. Susunan pengiring-kutipan

  • Bila kutipan ada di akhir kalimat, tuliskan pengiringnya dulu seperti menulis kalimat biasa.
  • Selipkan tanda koma sebelum menambahkan kutipan.
    Selipkan spasi.
  • Masukkan tanda petik pembuka dan awali kutipan dengan huruf besar.
  • Tambahkan tanda titik, tanda seru atau anda tanya di akhir kutipan.
  • Masukkan tanda petik penutup di akhir kutipan.

Contoh : Lalu Ratu berkata kepada pengawalnya, “Suruh kedua wanita itu menghadapku!”

3. Susunan kutipan, pengiring dan kutipan lagi.

  • Ulang cara menulis kalimat langsung yang susunannya pengiring-kutipan, tetapi jangan taruh tanda titik di belakang pengiring.
  • Taruh tanda koma di belakang pengiring.
    Selipkan spasi
  • Masukkan tanda petik pembuka dan tetapi jangan awali kutipan dengan huruf besar.
  • Tambahkan tanda titik, tanda seru atau anda tanya di akhir kutipan.
  • Masukkan tanda petik penutup di akhir kutipan.

Contoh : “Tunggu!” teriak penasehat ratu, “lebih baik kita selidiki dulu masalahnya.”

Contoh Kalimat Langsung

  • “Ayo, kita pergi ke taman sekarang juga!” ajak Rani kepada teman-temannya.
  • “Maafkan aku atas kesalahan yang sudah kubuat,” ucap Budi dengan nada rendah.
  • “Saya tidak sabar menantikan hasil presentasi kamu!” kata bos dengan senyum cerah.
  • “Tolong jaga anak-anak baik-baik ya,” pesan ibu kepada kakaknya sebelum pergi.
  • “Kapan kita akan bertemu lagi?” tanya Rina dengan rasa rindu.
  • “Selamat ulang tahun, sayang,” ucap Ali sambil memberikan kue kepada pacarnya.
  • “Jangan khawatir, saya akan membantumu menyelesaikan pekerjaan itu,” kata teman sekantor kepada Lisa.
  • “Saya sangat bangga dengan prestasi yang kamu raih,” ujar ayah dengan suara bergetar.
  • “Apakah kamu yakin bisa menyelesaikan tugas ini tepat waktu?” tanya guru kepada muridnya.
  • “Ayo, kita bersama-sama merayakan keberhasilan kita!” seru pemimpin tim dengan antusias.
  • “Tolong jaga rahasia ini dengan baik,” pinta Tika kepada sahabatnya.
  • “Hari ini cuacanya sangat cerah, mari kita pergi bermain ke pantai!” ajak Adi kepada teman-temannya.
  • “Tidak, saya tidak setuju dengan pendapatmu,” tegur Rudi dengan tegas.
  • “Maafkan aku jika aku pernah menyakiti perasaanmu,” ucap Dini dengan wajah sedih.
  • “Terima kasih banyak atas bantuanmu selama ini,” kata tetangga kepada Pak Joko.

Pengertian Kalimat Tidak Langsung

Kalimat tak langsung ialah kalimat yang memberikan gambaran atau penjelasan tentang apa yang diucapkan oleh orang lain dalam bentuk kalimat berita.

Ciri-ciri kalimat tidak langsung

  • Tidak ada tanda petik.
  • Terdapat penambahan kata ganti orang yang sedang berbicara.
  • Ada kata tugas seperti bahwa, agar, supaya, sebab, untuk, tentang, dan sebagainya.
  • Intonasi membacanya cenderung datar.
  • Terdapat perubahan kata ganti orang, yaitu:
    1. Kata ganti orang pertama (saya, aku) berubah menjadi orang ketiga (dia, ia).
    2. Kata ganti orang kedua (kamu) berubah menjadi orang pertama (saya) atau nama orang.
    3. Kata ganti orang kedua dan pertama jamak (kamu, kita) berubah menjadi kata ganti orang ketiga jamak (mereka, kami).
  • Biasanya ditambahkan konjungsi “bahwa”.
    Contoh:
    1. Ibu berkata, “Dia adalah gadis yang baik.”
    Menjadi: Ibu berkata bahwa Ani adalah gadis yang baik.
    2. Pak guru berkata, “Kalian harus menjadi anak yang rajin.”
    Menjadi: Pak guru berkata bahwa kami harus menjadi anak yang rajin.

Pengertian Kalimat Langsung

Contoh Kalimat Tidak Langsung

  1. Ayah berkata, “Kamu harus belajar dengan tekun.”
    Menjadi: Ayah berkata bahwa saya harus belajar dengan tekun.
  2. Ibu berkata, “Kita harus mempersiapkan segala sesuatu dengan baik untuk perjalanan besok.”
    Menjadi: Ibu berkata bahwa kita harus mempersiapkan segala sesuatu dengan baik untuk perjalanan besok.
  3. Guru mengingatkan, “Mereka harus menyelesaikan tugasnya sebelum tenggat waktu.”
    Menjadi: Guru mengingatkan bahwa mereka harus menyelesaikan tugasnya sebelum tenggat waktu.
  4. Teman berkata, “Kalian harus datang lebih awal agar tidak terlambat.”
    Menjadi: Teman berkata bahwa kami harus datang lebih awal agar tidak terlambat.
  5. Dokter menyarankan, “Anda harus mengonsumsi obat ini setiap pagi.”
    Menjadi: Dokter menyarankan bahwa saya harus mengonsumsi obat ini setiap pagi.
  6. Bos mengumumkan, “Kami akan mengadakan rapat penting besok.”
    Menjadi: Bos mengumumkan bahwa mereka akan mengadakan rapat penting besok.
  7. Kakak berkata, “Kalian harus menjaga rahasia ini dengan baik.”
    Menjadi: Kakak berkata bahwa kami harus menjaga rahasia ini dengan baik.
  8. Dosen mengingatkan, “Kamu harus mengumpulkan tugas ini pada hari Jumat.”
    Menjadi: Dosen mengingatkan bahwa saya harus mengumpulkan tugas ini pada hari Jumat.
  9. Manager mengatakan, “Kita harus mencari solusi terbaik untuk masalah ini.”
    Menjadi: Manager mengatakan bahwa kita harus mencari solusi terbaik untuk masalah ini.
  10. Orang tua berkata, “Kamu harus berhati-hati di jalan raya.”
    Menjadi: Orang tua berkata bahwa saya harus berhati-hati di jalan raya.