13 Pengertian Dongeng Menurut Para Ahli

Pengertian Dongeng – Mendengar kata “dongeng”, tentu membawa kita kembali ke masa kecil di mana kita terlelap dengan cerita-cerita rakyat Indonesia yang diceritakan oleh orang tua kita. Dongeng adalah warisan dari nenek moyang yang telah kita terima secara turun temurun, dan hal ini perlu kita jaga dan lestarikan. Meskipun kebenarannya masih menjadi pertanyaan, namun dongeng termasuk dalam kategori karya sastra yang memiliki kekuatan untuk membentuk karakter anak-anak sejak dini, mendorong mereka untuk berimajinasi dan belajar dari cerita-cerita tersebut.

Contents

Pengertian Dongeng

Dongeng adalah narasi yang sederhana, tidak bersifat faktual, seringkali mengisahkan peristiwa-peristiwa aneh di masa lampau. Fungsi utamanya adalah menyampaikan pesan moral sambil memberikan hiburan. Dongeng termasuk dalam kategori cerita tradisional, yang turun-temurun disampaikan dari generasi ke generasi. Cerita tradisional dapat tersebar luas ke berbagai daerah dan kemudian disesuaikan dengan keadaan lokal.

Dalam bentuknya yang klasik, dongeng menceritakan kejadian yang tak terduga, melampaui batas akal sehat manusia, dan penuh dengan imajinasi dan khayalan (fiksi). Masyarakat melihat dongeng sebagai cerita yang tidak benar-benar terjadi dalam dunia nyata. Pengajaran tentang dongeng telah menjadi bagian dari kurikulum Bahasa Indonesia sejak sekolah dasar, mengajarkan siswa untuk memahami dan menghargai warisan sastra ini.

Pengertian dongeng

Pengertian Dongeng Menurut Para Ahli

Berikut adalah beberapa pengertian dongeng menurut para ahli, diantaranya:

Menurut Liberatus Tengsoe (1988:166)

Dongeng adalah cerita khayal semata yang sulit dipercaya kebenarannya. Dalam dongeng, disajikan hal-hal yang ajaib, aneh, dan tidak masuk akal. Dahulu, dongeng diciptakan khusus untuk anak-anak, dengan isi yang sarat akan nasihat. Karena muncul pertama kali pada zaman sastra Purba di Indonesia, dongeng awalnya tergolong sebagai sastra lisan atau sastra oral, disampaikan secara lisan dari mulut ke mulut.

Thomson yang dikutip oleh Danandjaja (2007:86)

Ia mengklasifikasikan jenis-jenis dongeng ke dalam empat golongan besar, yaitu: (1) dongeng binatang (animal tales), (2) dongeng biasa (ordinary folktales), (3) lelucon dan anekdot (jokes and anecdotes), dan (4) dongeng berumus formula tales.

Menurut Pudentia (1998:187)

Ada dua ciri pokok yang menjadi identitas sastra lisan, yaitu cerita yang disampaikan secara langsung dan didengar dalam situasi tatap muka. Ini mengisyaratkan bahwa dalam sastra lisan, ada peran pembicara yang mengungkapkan cerita dan pendengar yang hadir dalam interaksi langsung tanpa batasan waktu.

Semi (1988:29)

Ia menyatakan bahwa dongeng umumnya menceritakan asal usul suatu tempat atau negeri, serta kisah-kisah aneh dan menakjubkan tentang kehidupan manusia atau binatang.

Woolfson (dalam Puspita:2009)

Ia menyatakan bahwa hasil riset menunjukkan bahwa dongeng adalah aktivitas tradisional yang efektif dalam proses pembelajaran dan pengembangan aspek emosional anak-anak. Ketika anak-anak masih dalam masa perkembangan, keadaan psikologis mereka rentan terhadap pengaruh luar. Oleh karena itu, pengaruh positif dari dongeng dapat membentuk emosi anak menjadi positif pula.

Menurut Poerwadarminto (dalam Handajani, 2008:13)

Dongeng adalah cerita tentang peristiwa-peristiwa zaman dahulu yang aneh atau tidak benar-benar terjadi. Dongeng biasanya disampaikan untuk hiburan, meskipun juga sering mengandung pesan moral, pelajaran, bahkan sindiran. Pengisahan dongeng sering kali mengandung harapan, keinginan, dan nasihat baik yang tersirat maupun tersurat.

Handajani (2008:14)

Ia menyatakan bahwa dongeng memiliki unsur hiburan dan pendidikan yang terpadu. Hiburan dalam dongeng bisa ditemukan dalam penggunaan kata-kata lucu, tokoh yang kocak, serta penggambaran pengalaman tokoh yang menggelitik. Di sisi lain, dongeng juga menyampaikan pendidikan dengan mengajarkan anak-anak mengenai nilai-nilai luhur, pengalaman spiritual, petualangan intelektual, dan masalah-masalah sosial di masyarakat.

Menurut Danandjaja (2007:86)

Dongeng binatang adalah jenis dongeng yang memperankan binatang, baik yang dijinakkan maupun liar, seperti hewan menyusui, burung, reptil, ikan, dan serangga. Dalam dongeng ini, binatang-binatang tersebut diberi kemampuan untuk berbicara dan berpikir layaknya manusia.

Danandjaja (2007:98)

Menjelaskan bahwa dongeng biasa adalah cerita yang berpusat pada tokoh manusia dan sering kali mengisahkan kisah perjuangan dan kehidupan sehari-hari seseorang. Di Indonesia, salah satu contoh dongeng biasa yang populer adalah cerita tipe Cinderella. Di berbagai daerah di Indonesia, contohnya di Jawa Tengah dan Jawa Timur, terdapat cerita-cerita seperti Ande-ande Lumut dan Si Melati dan Si Kecubung, di Jakarta terdapat Bawang Putih dan Bawang Merah, dan di Bali terdapat I Kesuna Ian I Bawang.

Menurut Danandjaja (2007:83)

Dongeng adalah cerita pendek yang merupakan bagian dari kesusastraan lisan kolektif. Dongeng merupakan prosa rakyat yang meskipun tidak dianggap benar-benar terjadi, tetapi seringkali menyimpan pesan moral atau sindiran, selain sebagai hiburan.

Bascom (dalam Danandjaja, 2007:50)

Mendefinisikan dongeng sebagai prosa rakyat yang tidak dianggap sebagai kisah yang benar-benar terjadi oleh naratornya, dan dongeng tidak terikat oleh waktu atau tempat tertentu.

Menurut Danandjaja (2007:2)

Dongeng merupakan bagian dari foklor, karena foklor adalah ilmu yang mempelajari kebudayaan yang hidup di masyarakat, termasuk di dalamnya adalah ilmu gosip, dongeng, dan lain-lain. Foklor didefinisikan sebagai bagian dari kebudayaan kolektif yang tersebar dan diwariskan secara turun-temurun di antara berbagai kelompok masyarakat, dalam berbagai versi, baik melalui tradisi lisan maupun dalam bentuk tertulis yang dilengkapi dengan gerakan atau alat bantu pengingat.

Kamus Besar Bahasa Indonesia

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, dongeng adalah cerita yang tidak benar-benar terjadi. Beberapa hal penting yang perlu diketahui tentang dongeng antara lain:

  • Dongeng merupakan ekspresi manusia untuk mencari hiburan dan memenuhi imajinasi.
  • Dalam Ensiklopedi Indonesia, dongeng dijelaskan sebagai cerita pendek yang mengisahkan hal-hal aneh dan tidak masuk akal. Sering kali mengenai keajaiban dan kesaktian yang melibatkan tokoh-tokoh seperti dewa, raja, pangeran, atau putri.
  • Umumnya, dongeng tidak diketahui siapa pengarangnya, dan terkadang hanya nama pengumpul atau penyadurnya yang dikenal.
  • Secara asal muasal, dongeng berasal dari bangsa Thai di Yunan, kemudian menyebar ke seluruh Asia Tenggara. Di Indonesia, dongeng tersebar mulai dari Aceh hingga Maluku Tenggara, bahkan berkembang dengan ragam cerita di Jawa Tengah dan Jawa Timur.

Macam dan Jenis Dongen

  • Salah satunya adalah fabel, yang merupakan cerita tentang binatang yang berperilaku seperti manusia. Dalam fabel, terkandung pesan moral tentang perbuatan baik dan buruk. Contohnya, Dongeng Kancil dan Buaya serta Dongeng Kucing Bersepatu Bot. Dalam cerita ini, binatang-binatang tersebut digambarkan sebagai hewan cerdik, licik, dan jenaka.
  • Selanjutnya adalah sage, yaitu dongeng yang mencampuradukkan unsur sejarah dengan fantasi. Cerita ini sering kali mengisahkan kisah-kisah kepahlawanan atau peristiwa bersejarah, namun dengan tambahan unsur-unsur khayalan. Contohnya, kisah Jaka Tingkir atau Ramayana.
  • Legenda atau cerita rakyat adalah dongeng yang berasal dari masyarakat dan berkaitan dengan keadaan alam serta nama-nama tempat di suatu daerah. Contohnya, legenda Rawa Pening dan Legenda Danau Toba, yang mengisahkan tentang asal-usul dan kejadian-kejadian ajaib di sekitar daerah tersebut.
  • Mitos atau mite adalah dongeng yang berkaitan dengan kepercayaan masyarakat tentang dewa-dewa dan makhluk halus. Contohnya, mitos Nyi Roro Kidul atau Wewe Gombel, yang sering menjadi cerita menakutkan yang dipercayai oleh masyarakat.
  • Parabel adalah dongeng yang mengandung kiasan-kiasan mendidik atau hikmah-hikmah hidup. Contohnya, Dongeng Si Maling Kundang yang mengajarkan tentang pentingnya jujur dan menghargai orang tua.
  • Ada pula dongeng lelucon, yang merupakan cerita lucu tentang tokoh tertentu. Contohnya, Dongeng Si Kabayan dari Jawa Barat atau Dongeng Singa Rewa dari Kalimantan Tengah.
  • Dongeng orang pendir merupakan jenis dongeng yang menghibur dengan mengisahkan tingkah laku cerdik sang tokoh utama. Contohnya, Dongeng Abu Nawas yang sering kali membuat pembaca tertawa dengan kelicikannya.
  • Terakhir, hikayat adalah dongeng yang berkisah tentang kehebatan atau kepahlawanan seseorang lengkap dengan mukjizat dan keajaiban. Contohnya, Hikayat Si Miskin atau Hikayat Sri Rama yang mengisahkan perjuangan dan petualangan tokoh-tokoh utama dalam menghadapi berbagai rintangan.

Mungkin cukup sekian penjelasan dari kami mengenai 13 Pengertian Dongeng Menurut Para Ahli, semoga bermanfaat terima kasih.