Pengertian Bronkiolus – Fungsi, Jaringan, Bronkiolusterminalis

Pengertian Bronkiolus – Bronkiolus adalah saluran udara kecil yang mengalirkan udara ke dalam struktur paru-paru yang disebut alveoli. Alveoli memungkinkan oksigen diserap oleh sel-sel darah dan memperkaya darah dengan oksigen untuk didistribusikan ke seluruh tubuh manusia.

Contents

Pengertian Bronkiolus

Pengertian Bronkiolus adalah saluran udara kecil yang membawa udara ke dalam jaringan paru-paru. Di dalam paru-paru, terdapat struktur bernama alveoli, di mana oksigen dapat diserap oleh sel-sel darah. Proses ini mengisi darah dengan oksigen untuk kemudian didistribusikan ke seluruh tubuh.

Lalu Pengertian Bronkiolus yang lainnya adalah bagian dari sistem pernapasan yang memungkinkan udara masuk ke dalam paru-paru. Bronkiolus, yang merupakan perpanjangan tipis dari bronkus, tidak lagi memiliki tulang rawan dan berfungsi sebagai bagian halus dari saluran pernapasan.

Bronkiolusterminalis

Bronkiolus terminalis adalah saluran udara terkecil yang tidak memiliki alveoli (kantong udara). Diameter bronkiolus terminalis sekitar 1mm. Berbeda dengan bronkus yang memiliki cincin tulang rawan, bronkiolus tidak memiliki struktur tulang rawan, namun dilapisi oleh otot polos yang memungkinkan perubahan ukurannya.

Seluruh saluran udara dari bronkus ke bawah, termasuk bronkiolus terminalis, disebut sebagai saluran penghantar udara karena fungsinya utama adalah mengantarkan udara ke tempat pertukaran gas di dalam paru-paru.

Histologi Bronkiolus

Histologi bronkiolus mencakup lapisan mukosa, submukosa, dan adventitia. Lapisan mukosa bronkiolus mirip dengan lapisan mukosa bronkus, namun dengan sedikit sel goblet.

Pada bronkiolus terminalis, epitelnya berbentuk kubus bersilia dan terdapat sel-sel Clara. Sel Clara tidak memiliki silia, tetapi memiliki granula sekretori di bagian apexnya yang dikenal dapat mengeluarkan protein untuk melindungi lapisan bronkiolus dari polutan oksidatif dan inflamasi.

Di lamina propria, terdapat jaringan ikat berupa serat elastin dan otot polos. Tidak ada tulang rawan atau kelenjar pada bronkiolus. Lapisan adventitia juga terdiri dari jaringan ikat elastin. Lapisan otot pada bronkiolus lebih berkembang dibandingkan dengan bronkus.

Pada individu yang menderita asma, dugaan terjadi resistensi pada saluran udara karena kontraksi otot bronkiolus. Bronkiolus respiratorius dilapisi oleh epitel berbentuk kubus bersilia, dengan lubang-lubang yang berhubungan dengan alveoli di tepinya. Pada bagian distal dari bronkiolus respiratorius, lapisan epitel kubus tidak memiliki silia.

Fungsi Bronkiolus

Fungsi utama bronkiolus adalah mengatur aliran udara dan mendistribusikan udara di dalam paru-paru. Sebagai perpanjangan halus dari bronkus yang tidak memiliki tulang rawan, bronkiolus berperan penting dalam proses pernapasan manusia.

Untuk kondisi medis yang mempengaruhi bronkiolus meliputi yaitu:

  • Bronkiolitis
    Bronkiolitis pada anak sering disebabkan oleh virus seperti RSV dan influenza. Tujuan pengobatan utamanya adalah untuk mengendalikan gejala selama infeksi virus berlangsung. Tindakan seperti penggunaan pelembab udara, menjaga hidrasi, dan pemantauan hati-hati untuk mencegah memburuknya gejala biasanya dianjurkan. Pada kasus yang parah, dukungan dengan ventilator mungkin diperlukan hingga kondisi membaik.
  • Asma
    Asma disebabkan oleh penyempitan saluran udara, yang dapat dipicu oleh alergen di udara atau infeksi pernapasan umum pada anak-anak. Pengobatan biasanya melibatkan pemberian obat untuk melebarkan saluran udara (bronkodilator), serta menghindari alergen yang diketahui memicu reaksi.

Otot Polos Dan Jaringan Ikat Elastin

Bagian distal dari saluran udara intrapulmonar adalah bronkiolus, yang secara histologis dapat dibedakan dari bronkus. Secara umum, bronkiolus terdiri dari epitel dan sedikit jaringan ikat, tanpa adanya kelenjar dan tulang rawan. Bronkiolus tanpa alveolus, yang terbuka langsung pada dindingnya, disebut sebagai bronkiolus tanpa alveolus.

Beberapa cabang bronkiolus tanpa alveolus terdapat pada kuda, sapi, dan domba, namun umumnya hanya satu atau dua cabang bronkiolus tanpa alveolus terdapat pada paru-paru anjing dan kucing. Pada anjing dan kucing, epitel bagian distal dari bronkiolus tanpa alveolus mengandung sel-sel bersilia dan sel Clara dengan perbandingan 1:19.

Ada dua pengecualian dalam struktur dari daerah distal bronkiolus tanpa alveolus. Pada mamalia laut dan primata, tulang rawan masih terdapat pada bronkiolus terminalis, selain itu, epitel yang melapisi saluran udara memiliki struktur multi-lapis, mengandung sel basal, sel bersilia, dan sel mukosa.

Pengertian Alveolus

Alveolus merupakan ujung saluran pernapasan yang berbentuk gelembung udara, dikelilingi oleh pembuluh kapiler darah. Alveolus adalah kantung berdinding tipis yang lembab di dalam paru-paru yang berisi udara dan berhubungan erat dengan kapiler darah, tempat terjadi pertukaran gas.

Yang mana Alveolus terdiri dari satu lapisan sel epitelium pipih, di mana darah hampir langsung bersentuhan dengan udara. Sel epitel pipih yang melapisi alveolus memfasilitasi pengikatan oksigen dari udara ke dalam darah di dalam kapiler darah alveolus. Keberadaan alveolus memungkinkan perluasan permukaan yang sangat penting dalam pertukaran gas, yaitu penyerapan oksigen dari udara ke dalam darah dan pengeluaran karbon dioksida dari darah ke udara.

Jumlah alveolus dalam paru-paru diperkirakan sekitar 300 juta buah, yang membuat permukaan paru-paru menjadi sangat luas. Diperkirakan luas permukaan paru-paru mencapai sekitar 160 m2. Dengan kata lain, luas permukaan paru-paru sekitar 100 kali lebih besar daripada luas permukaan tubuh manusia.

Dinding alveolus mengandung pembuluh kapiler darah. Oksigen dari udara dalam alveolus berdifusi melalui dinding alveolus dan masuk ke dalam pembuluh kapiler darah yang mengelilingi alveolus. Di dalam darah, oksigen diikat oleh hemoglobin dalam sel darah merah, membentuk oksihemoglobin (HbO2), dan kemudian diangkut ke seluruh tubuh. Setelah mencapai sel-sel tubuh, oksigen dilepaskan dan oksihemoglobin kembali menjadi hemoglobin. Oksigen ini digunakan untuk oksidasi.

Setiap alveolus terdiri dari tiga jenis sel utama yang berbeda, yaitu sel alveolar skuamosa, sel epitel skuamosa (juga dikenal sebagai Tipe I), dan sel alveolar besar (juga dikenal sebagai Tipe II). Sel epitel skuamosa membentuk sekitar 70% area alveolus dan berperan dalam difusi gas. Sel alveolar besar menghasilkan surfaktan yang membantu mengurangi tegangan permukaan air di dalam alveolus, meningkatkan pertukaran gas, dan membantu dalam perbaikan membran jika terjadi kerusakan pada endotelium alveolus.

Pengertian Bronkiolus

Kandung Kemih

Secara histologis, kandung kemih merupakan perluasan dari ureter, karena lapisan yang terdapat di dalam kantung kemih juga terdapat pada ureter. Perbedaan utama terletak pada ketebalan relatif lapisan dindingnya, terutama pada tunika muskularis, dan ada kehadiran muskularis mukosa yang tipis pada beberapa hewan (Dellmann & Brown, 1992).

Berdasarkan penjelasan di atas, dapat diketahui bahwa secara histologis, dinding kandung kemih terdiri dari 3 lapisan. Lapisan tersebut adalah tunika mukosa, tunika muskularis, dan tunika adventisia.

Tunika Mukosa

Lapisan ini adalah lapisan terdalam yang berbatasan langsung dengan lumen kandung kemih. Komponen lapisan ini terdiri dari sel epitel berlapis banyak yang lebih tebal daripada ureter, serta lamina propia yang terdiri dari jaringan ikat areolar dan mengandung banyak serat elastin.

Menurut Yatim (1991), ketika kandung kemih kosong, sel epitel tunika mukosa ini berbentuk batang atau kubus. Ketika terisi penuh, sel epitelnya merenggang dan lumen kandung kemih membesar. Dalam kondisi seperti ini, sel epitelnya disebut sebagai epitel transisional.

Tebalnya epitel transisional bervariasi, mulai dari 3 hingga 14 lapis sel, tergantung pada spesies dan derajat distensi (Dellmann & Brown, 1992).

Tunika Muskularis

Ini adalah lapisan yang terdiri dari tiga lapisan otot polos. Lapisan terdalam tersusun secara longitudinal, diikuti oleh lapisan sirkular, dan yang paling luar adalah lapisan sirkular lainnya (Tenzer. Dkk, 2001). Tunika muskularis adalah lapisan terbesar di antara lapisan-lapisan tersebut. Di antara ketiga lapisan otot polos tersebut, yang paling tebal adalah lapisan otot sirkular.

Menurut Dellmann dan Brown (1992) dalam bukunya yang berjudul “Text Book Of Veterinary Histology”, susunan atau pola dari tiga lapisan muskularis ini adalah susunan penting. Pola ini saling terjalin membentuk jaringan yang kuat sehingga otot di kandung kemih disebut sebagai otot Detrusor.

Pada tempat di mana ureter bertemu dengan kandung kemih, lapisan longitudinal otot ureter membentuk jaringan dengan lapisan yang sama di kandung kemih. Ini membentuk sfingter yang berfungsi untuk mencegah aliran balik kemih.

Di leher kandung kemih, otot Detrusor mengarah ke uretra dan berkumpul ke arah lubang uretra. Kontraksi otot longitudinal akan memperlebar lumen uretra dan mempersingkatnya. Mekanisme ini memulai proses pengosongan kemih. Susunan serat elastis melingkar di leher kandung kemih dan bagian proksimal uretra membantu menutup uretra setelah pengosongan kemih.

Tunika Adventisia

Ini adalah lapisan terluar dari dinding kandung kemih. Ini terdiri dari jaringan ikat yang bagian luarnya dilapisi oleh mesotel. Di luar tunika adventisia adalah tunika serosa dan peritoneum yang dilapisi oleh jaringan ikat longgar. Di bagian yang lebih luar lagi terdapat simpul saraf simpatis yang disebut plexus vesicalis. Simpul saraf ini mengontrol proses berkemih.

Itulah sedikit penjelasan mengenai Pengertian Bronkiolus – Fungsi, Jaringan, Bronkiolusterminalis, Histologi, semoga bermanfaat terima kasih.